Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Ioniq 5 Bakal Gendong Baterai Produksi Lokal, Siap Tancap Gas

Hyundai Group mempercepat perampungan dan pengoperasian pabrik baterai di Indonesia, dari sebelumnya direncanakan pada semester II/2024.
Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan pabrik baterai mobil listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang Jawa Barat./Agus Suparto
Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan pabrik baterai mobil listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang Jawa Barat./Agus Suparto

Bisnis.com, JAKARTA- Hyundai Motor Group bersama LG Energy Solution merampungkan pabrik sel baterai dan pack yang berlokasi di Cikarang serta Karawang, Jawa Barat. Rencananya, operasi dimulai pada April tahun ini.

Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, pada April ini pabrik baterai tersebut segera beroperasi. Tidak hanya itu, pada Semester I/2024, jajaran model mobil listrik Hyundai seperti Ioniq 5 bakal menggendong baterai rakitan lokal tersebut.

Hal itupun dibenarkan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto. “Dipercepat dari rencana semester II tahun ini,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (13/3/2024).

Di sisi lain, dengan penggunaan baterai lokal tersebut, Hyundai optimistis produksi mobil listrik terutama Ioniq 5 bakal tancap gas. “Jelas kapasitas produksi naik. Jadi kesempatan menjual lebih banyak di domestik dan ekspor juga naik,” terang Frans.

Bahkan, dalam jangka panjang, dia meyakini ongkos produksi mobil listrik keluaran Hyundai bakal turun seiring lokalisasi baterai tersebut. “Tapi biasanya pada tahap awal [produksi], belum besar pengaruh [terhadap harga]. Semakin besar dan semakin lama beroperasi, biaya depresiasi akan menghilang,” tegas Frans.

Hyundai Group sendiri telah melengkapi sebagian ekosistem produksi baterai mobil listrik. Sedikitnya, Hyundai Motor Co. merogoh kocek hingga US$3 miliar untuk membangun fasilitas baterai secara lokal bersama dengan LG Energy Solutions.

Fasilitas pertama yang dibangun itu dioperasikan oleh PT HKML Battery. Total investasi mencapai US$1,1 miliar, setara Rp15,6 triliun, dengan kapasitas produksi sel baterai mencapai 10 GWh per tahun.

Selain itu, Hyundai juga membangun fasilitas packing baterai yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. PT Hyundai Energy Indonesia yang menjalankan fasilitas produksi packing itu menelan investasi sebesar US$60 juta, atau sekitar Rp900 miliar.

Total kapasitas produksi pabrik HEI mencapai 21.000 unit Battery System Assembly (BSA) per tahun. Dalam tahun-tahun berikutnya, HEI bisa memperbesar kapasitas hingga 50.000 unit BSA.

Terkait ekosistem produksi baterai itu, Frans menilai merupakan wujud komitmen investasi dan pengembangan mobil listrik Hyundai di Indonesia. “Dengan keseriusan itu, kami meminta konsistensi kebijakan pemerintah,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper