Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Ogah Boyong Mobil Hidrogen ke Indonesia, Fokus Mobil Listrik

Hyundai memiliki mobil berbahan bakar hidrogen bernama Nexo yang pertama kali meluncur pada 2018 untuk pasar global.
Hyundai Kona EV yang dipamerkan saat IIMS 2024/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Hyundai Kona EV yang dipamerkan saat IIMS 2024/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) lebih memilih untuk memasarkan produk mobil listrik ketimbang mengembangkan bahan bakar hidrogen di pasar Indonesia.

Padahal, Hyundai memiliki mobil berbahan bakar hidrogen bernama Nexo yang pertama kali meluncur pada 2018 untuk pasar global. Mobil ini menggunakan motor elektrik dengan tenaga 163 PS dan torsi 400 Nm.

Mobil ini memiliki tiga tangki dengan kapasitas hingga 156 liter, dan mampu menempuh jarak hingga 611 km. Di Korea Selatan, mobil ini telah terjual hingga 10.000 unit per Oktober 2020.

Chief Operating Officer HMID, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan tidak mudah untuk memperkenalkan mobil berbahan hidrogen ke pasar Indonesia. Selain produk yang tepat, mobil teknologi ini membutuhkan stasiun pengisian hidrogen.

“Karenanya, kami akan fokus dalam memasyarakatkan mobil listrik terlebih dahulu. Apalagi produk dan sarana pendukungnya sudah nyata di depan mata,” katanya kepada Bisnis, Senin (4/3/2024).

Mobil dengan bahan bakar hidrogen memang merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber energi terbarukan. Namun, pengenalan produk dengan teknologi baru harus memperhatikan kebijakan pemerintah, serta referensi calon konsumen.

Sementara untuk mobil listrik, pemerintah sudah memberikan dukungan melalui Perpres 79/2023 yang merevisi Perpres 55/2019 tentang Percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Beragam insentif mulai dari potongan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 1%, kebebasan bea masuk untuk impor mobil CBU maupun CKD, serta pembebasan PPnBM telah diberikan oleh pemerintah.

Di satu sisi, Hyundai juga sudah menyediakan tempat pengisian daya untuk mobil listrik atau charging station demi menjawab kecemasan konsumen mengenai infrastruktur.

“Kami berperan aktif untuk mengedukasi masyarakat dan juga memberikan solusi atas kecemasan konsumen, seperti mendirikan lebih dari 200 charging station,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper