Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai besarnya industri logistik dapat menjadi potensi untuk penerapan mobil niaga listrik di Indonesia. Namun, hal ini masih bergantung pada kesiapan industri, dan infrastruktur pendukung.
Sales & Marketing and After Sales HPM Yusak Billy mengatakan merek asal Jepang ini masih fokus untuk melakukan riset dan studi penggunaan mobil listrik untuk berbagai kebutuhan seperti logistik.
Pemenuhan kebutuhan logistik ini dilakukan dengan PT Pertamina (Persero), dan juga pengiriman spare part untuk kebutuhan internal dari Honda di Indonesia.
“Kami belum merencanakan kerja sama penggunaan mobil listrik untuk industri logistik secara komersial,” katanya kepada Bisnis, Senin (4/3/2024).
Honda memang sudah melakukan uji coba N-Van Prototype dengan Pertamina sebagai bagian dari riset. Perjalanan sepanjang 8.375 km pun dilakukan dengan area yang mencakup Jakarta, Bekasi, Cikarang, dan Bandung.
Mobil N-Van Prototype tersebut digunakan untuk pengiriman spare part ke berbagai dealer Honda di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok dan Cibubur dengan total perjalanan sejauh 2.034 km.
Baca Juga
Selain itu, riset bersama Universitas Indonesia (UI) juga dilakukan dengan menyediakan N-Van Prototype sebagai sarana transportasi dalam lingkungan kampus selama enam bulan.
Studi yang dilakukan dengan Pertamina, dan UI pun sudah selesai dilakukan, dan Honda akan memperkenalkan produk mobil listrik niaga secara resmi. Namun, dia masih belum bisa memberikan detail dari rencana tersebut.
Secara bisnis, diperlukan perkenalan produk terlebih dahulu sebelum akhirnya Honda memutuskan untuk melakukan ekspansi. Produksi secara lokal pun termasuk dalam rencana ekspansi, tetapi hal ini tergantung dari infrastruktur yang tersedia.
“Tentu saja hal ini [mobil niaga listrik] akan tergantung pada kesiapan industri dan infrastruktur pendukung di Indonesia,” katanya.