Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) belum berencana untuk melakukan ekspor mobil niaga listrik L100 EV dalam waktu dekat, dan memilih fokus ke pasar domestik. Selain itu, prinsipal juga berkomitmen memproduksi lokal mobil listrik tersebut.
President Director MMKSI, Atsushi Kurita mengatakan berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong penggunaan mobil listrik menjadi salah satu faktor merek asal Jepang ini tertarik memasarkan produk L100 EV.
Dia juga menyebut Mitsubishi tidak menganggap mobil jenis hybrid terlalu digemari oleh konsumen Indonesia. Oleh karena itu, Mitsubishi langsung terjun ke battery electric vehicle (BEV) untuk pasar Tanah Air.
“Kami tidak ada rencana ekspor tapi kami ingin memenuhi permintaan di indonesia,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, dikutip Sabtu (17/2/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan Mitsubishi berkomitmen untuk memproduksi L100 EV secara lokal seiring hal tersebut menjadi syarat untuk mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP).
Meski demikian, Director of Product Strategy Division MMKSI, Hikaru Mii mengatakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari L100 EV masih terbilang sedikit, dan sedang ditingkatkan.
Baca Juga
Adapun, TKDN minimal 40% menjadi syarat utama agar sebuah produk mobil listrik dapat menikmati insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah.
“Memang sekarang masih sedikit, tapi seiring populasi semakin banyak tentunya rasio lokal akan ditingkatkan,” tuturnya.
Harga on-the-road (OTR) untuk L100 EV yang menggunakan desain blind van ini dipatok Rp320 juta. Namun, nominal ini merupakan harga khusus yang diberikan selama periode Februari-April 2024.