Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah baru saja menerbitkan aturan terkait insentif mobil listrik, sehingga menurunkan harga jual produk. Beberapa merek seperti Hyundai, Wuling, dan Chery sudah memenuhi syarat tersebut.
Ketentuan ini diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 8/2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai atau PPN mobil listrik yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP tahun anggaran 2024.
Adapun, kriteria insentif tersebut diatur pada Pasal 3 yang mengatur Tingkat Komponen Dalam Negeri masih menjadi syarat penerima PPN DTP. Rincian persyaratannya, untuk mobil listrik TKDN paling minimal tercatat sebesar 40%, bus listrik sebesar 40% dan 20%.
Besaran PPN DTP telah diatur melalui pasal 4, mencapai 10% dari tarif normal 11%. Khusus bus listrik dengan TKDN minimal 20%, hanya mendapatkan PPN DTP sebesar 5%.
Pemerintah juga sudah melonggarkan aturan TKDN melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang perubahan atas Perpres 55 Tahun 2019.
Pada pasal 8 tertuang minimal TKDN 40% baik untuk roda dua maupun roda empat wajib dicapai sampai 2026. Kemudian minimal TKDN 60% ditetapkan untuk tercapai sebelum 2030. Setelahnya konten lokal diwajibkan mencapai 80% untuk tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga
Merujuk laman Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), mobil listrik terbaru dari Wuling, yakni Binguo EV telah memenuhi syarat dengan TKDN yang mencapai 47,55%. Menyusul Air EV yang memperoleh besaran 40,4%.
Saat ini, harga Air EV untuk versi Long Range dipatok Rp275 juta, Standard Range Rp224 juta, dan Lite Rp190 juta. Sementara untuk Binguo EV mulai dari harga Rp317 juta.
Kemudian, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 telah memiliki TKDN sebesar 40,00% dengan harga mulai dari Rp706 juta untuk versi prime, dan Rp757 juta untuk versi signature.
Sementara itu, mobil listrik Chery Omoda E5 sudah mengantongi TKDN hingga 40,50% dengan harga yang dipatok Rp498 juta. Namun, ada potongan menjadi Rp488 juta untuk 2.000 konsumen pertama.
