Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Sebut Aturan Insentif Pajak Mobil Listrik Terbit Februari 2024

Airlangga menyebut pemerintah bakal menerbitkan aturan terkait insentif untuk mobil listrik tahun anggaran 2024 pada bulan ini.
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta pada Rabu (5/4/2023).JIBI/Bisnis-Abdurachman
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta pada Rabu (5/4/2023).JIBI/Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA --- Pemerintah bakal menerbitkan aturan terkait insentif untuk mobil listrik tahun anggaran 2024 seiring penjualan yang disebut anjlok pada awal tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan turunnya penjualan mobil listrik pada Januari 2024 disebabkan oleh para konsumen, dan pabrikan yang menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Beleid tersebut mengatur mengenai mekanisme insentif potongan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk mobil listrik dari 11% menjadi 1% dengan syarat minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40%.

Adapun, insentif mobil listrik untuk tahun anggaran 2023 telah diatur melalui PMK 38/2023 yang masa berlakunya habis pada 31 Desember 2023, Sejauh ini pun Kementerian Keuangan belum menerbitkan aturan baru terkait perpanjangan insentif tersebut.

"Penjualan Januari hampir semua EV  relatif terhenti karena menunggu PMK. Jadi kita akan segera selesaikan. Insya Allah selesai [bulan ini] karena Pemilu kan sudah selesai jadi kita urus," katanya di JIExpo Kemayoran, Kamis (15/2/2024).

Selain insentif mobil listrik murni atau battery electric vehicle (BEV), pemerintah juga sudah menjalin komunikasi terkait dengan insentif untuk jenis hybrid.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar tersebut, sudah ada pembicaraan antara industri dengan Presiden Joko Widodo yang meminta adanya insentif Hybrid. 

"Kalau kita liat penjualan Hybrid sekarang lebih tinggi dari EV sehingga Hybrid [bisa] menjadi solusi menengah," katanya.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo total penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 69.763 unit sepanjang 2023, naik 237,31% dibandingkan capaian 2022.

Secara rinci, penjualan mobil listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) mencapai 17.058 unit, hybrid (HEV) sekitar 52.568 unit, dan plug-in hybrid (PHEV) sebanyak 137 unit. 

Berdasarkan jumlah tersebut, maka kontribusi penjualan mobil berbasis listrik masih didominasi segmen HEV sebesar 75,3%, BEV sekitar 24,5%, dan sisanya merupakan PHEV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper