Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai pasar otomotif Indonesia sejatinya masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar seiring pasar yang terjebak di level 1 juta unit selama 10 tahun terakhir.
Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM Yusak Billy mengatakan potensi ini terlihat dari struktur demografi Indonesia dengan 278,8 juta penduduk pada 2023. Selain itu, rasio kepemilikan mobil yang terbilang masih rendah juga menjadi peluang tersendiri.
Meski demikian, dia menyebut pertumbuhan pasar otomotif dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, pembangunan infrastruktur, hingga harga jual mobil sendiri.
“Sebagai produsen, upaya kami adalah dengan terus mempelajari kebutuhan pasar untuk dapat menawarkan produk berkualitas yang memberikan nilai tinggi bagi konsumen,” ujarnya, dikutip Senin (12/2/2024).
Sementara pemerintah dinilai sudah melakukan banyak upaya untuk mendorong pertumbuhan industri melalui kebijakan dan fasilitas untuk produsen maupun konsumen di Indonesia.
Dia juga menilai kehadiran mobil listrik tidak serta-merta akan memakan pasar dari internal combustion engine (ICE) lantaran pertumbuhannya akan sejalan dengan pembangunan infrastruktur, perkembangan teknologi, serta kebutuhan dari konsumen.
Honda secara global juga sudah menargetkan net zero emission dengan menghadirkan produk ramah lingkungan pada 2040. Sementara pemerintah Indonesia menargetkan hal ini bisa tercapai pada 2060.
“Tentunya kami akan terus melakukan persiapan dengan mempelajari pasar dan mengembangkan teknologi untuk mendukung visi tersebut,” katanya.
Bial melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil Honda secara wholesales mencapai 138.967 unit sepanjang 2023, naik 5,85% dari 131.280 unit dibandingkan sepanjang 2022.
Sementara penjualan secara retail tercatat masih mengalami pertumbuhan tipis 2,07% dari 125.411 unit menjadi 128.010 unit sepanjang 2023 secara year-on-year (YoY).