Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baterai LFP Mobil Listrik BYD Atto, Dolphin, dan Seal Bisa Diganti Nikel Asalkan Pemerintah Lakukan Ini

BYD membuka kemungkinan mengganti baterai LFP untuk mobil listrik BYD Atto3, BYD Dolphin, dan BYD Seal yang telah dipasarkan di Indonesia.
BYD bisa saja mengganti baterai LFP untuk mobil listrik BYD Atto3, BYD Dolphin, dan BYD Seal yang telah dipasarkan di Indonesia/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
BYD bisa saja mengganti baterai LFP untuk mobil listrik BYD Atto3, BYD Dolphin, dan BYD Seal yang telah dipasarkan di Indonesia/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Agen Pemegang Merek atau APM mobil listrik asal China, BYD menilai peralihan baterai dari jenis lithium iron phosphate (LFP) kepada nickel manganese cobalt (NMC) dimungkinkan asalkan pembicaraan dilakukan pada tingkat pemerintah.

Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan sudah ada mekanisme yang komprehensif saat menentukan baterai untuk mobil listrik.

Dari sudut pandang pelanggan, BYD menilai jenis baterai LFP masih yang paling digunakan untuk unit mobil listrik. Terlebih lagi pesaing Tesla ini berulang kali mempromosikan baterai ini tidak akan meledak ketika mengalami kecelakaan.

Meski demikian, dia menyebut dari level PT BYD Motor Indonesia sebagai distributor mobil listrik asal China tidak terlalu membahas mengenai pasokan material. Hal ini lantaran produk yang bakal dipasarkan merupakan barang jadi dari pabrikan.

Diskusi terkait jenis baterai yang paling cocok digunakan untuk mobil listrik terutama di Indonesia seharusnya dilakukan antar pemerintahan atau secara government-to-government (G2G).

“Saya terima sudah jadi mobil. Mungkin diskusi itu harus G2G,” tuturnya di Bandung dikutip Selasa (30/1/2024).

Sebelumnya General Manager BYD Asia-Pasifik Liu Xueliang, menegaskan merek asal China ini merupakan sebuah perusahaan teknologi sehingga tidak hanya fokus pada produksi mobil atau bahkan pasokan baterai.

Dia menilai teknologi baterai juga tidak terbatas hanya untuk produk mobil, tetapi bisa juga untuk barang-barang elektronik lainnya. Namun, BYD masih akan melakukan analisa pasar untuk mendukung pengembangan bisnis di Indonesia.

“Kami juga mengetahui Indonesia memiliki banyak nikel, dan BYD mengupayakan supaya bisa menggunakan sumber bahan baku nikel di indonesia.” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

BYD Atto 3, Seal, dan Dolphin yang dipasarkan di Indonesia saat ini masih mengandalkan material lithium iron phosphate (LFP) dengan teknologi bernama Blade Battery. Jenis ini dikembangkan dari sel-sel tunggal yang disusun dalam sebuah pack baterai.

Struktur battery-pack yang lebih optimal tersebut diklaim membuat pemanfaatan ruang dari produk meningkat lebih dari 50% bila dibandingkan jenis lithium iron phosphate konvensional.

Teknologi Blade Battery yang disematkan ini juga diklaim memiliki durasi hingga seumur hidup atau lifetime dengan jarak tempuh sampai 1,2 juta kilometer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper