Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Bidik Penjualan Truk Scania Tembus 500 Unit pada 2024

PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan truk Scania dapat mencapai sekitar 500 unit pada 2024 di tengah kondisi pasar yang belum menentu.
Truk Scania Listrik Baterai. /Scania
Truk Scania Listrik Baterai. /Scania

Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan truk Scania dapat mencapai sekitar 500 unit pada 2024 di tengah kondisi pasar yang belum menentu. 

Corporate Secretary United Tractors Sara Loebis mengatakan, sejatinya masih banyak peluang tersedia dalam penjualan truk pada 2024. Hal ini terutama untuk kebutuhan penggantian unit yang berkaitan dengan proyek baru.

“Market relatif masih wait and see. Masih ada indikasi cukup positif atas rencana investasi customer tahun depan, meski volumenya diprediksi tidak seagresif 2023,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/12/2023).

Menyambut 2024, dia mengatakan, truk Scania memiliki kesanggupan pasokan yang sama baiknya dengan 2023. UNTR optimistis mampu membutuhi kebutuhan konsumen untuk tahun depan.

Stabilitas untuk harga komoditas seperti batu bara dan nikel menjadi perhatian utama UNTR lantaran mayoritas penjualan berasal dari sektor tersebut.

“Pertama harus diperhatikan adalah stabilitas harga komoditi batu bara dan nikel,” tuturnya.

Sebelumnya, International Energy Agency (IEA) memproyeksikan konsumsi batu bara akan mencapai puncaknya pada 2023. Prediksi itu sejalan dengan upaya global dalam menggenjot energi bersih mengontrol dengan ketat emisi karbon.

Total konsumsi batu bara diproyeksikan akan mencapai rekor lebih dari 8,5 miliar metrik ton pada 2023. Kemudian, penggunaan emas hitam akan mulai mengalami penurunan yang panjang dan lambat.

IEA memperkirakan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa akan mengalami penurunan permintaan 20% dari 2023 hingga 2026. Permintan di Asia mengalami penurunan yang lebih lambat. 

China menjadi pengguna lebih dari 50% produksi batu bara dunia. Negeri Panda akan menjadi sorotan utama dengan permintaan yang diperkirakan turun 4,3% menjadi 4,5 miliar pada 2026, sementara permintaan diperkirakan turun menjadi 8,3 miliar ton pada 2026.

“Titik balik batu bara sudah jelas di depan mata,” kata Direktur Pasar dan Keamanan Energi IEA Keisuke Sadamori dilansir dari Bloomberg, Jumat (15/12/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper