Bisnis.com, JAKARTA — Kelesuan permintaan komoditas batu bara maupun sawit masih menjadi faktor utama penyebab melorotnya penjualan truk dari PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo penjualan truk Hino secara wholesales mencapai 21.275 unit sepanjang Januari-Oktober 2023 turun 9,63% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 23.544 unit
Rinciannya untuk light truck mencapai 8.072 unit atau turun 18,24%, medium truck sebanyak 1.601 unit atau turun 13,92%, dan heavy truck sejumlah 11.602 unit atau turun 1,76%.
Chief Operating Officer (COO) Hino Motors Santiko Wardoyo mengatakan adanya penurunan memang disebabkan oleh komoditas batu bara yang masih lesu, termasuk untuk segmen truk ringan atau light truck.
“Kalau Sumatra mengangkut batu bara pakai truk kecil, dan juga ini ada kasus El Nino yang membuat sawit turun juga,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/11/2023).
Sementara sektor lain seperti logistik, dan juga infrastruktur memang terbilang stabil dari segi permintaannya. Namun, komoditas masih menjadi sektor utama dalam mendorong penjualan truk.
Baca Juga
Di satu sisi, dia menyebut sektor komoditas perlahan sudah mulai berjalan naik. Sementara sektor pertambangan disebut masih berpotensi mengalami pertumbuhan permintaan.
“Batu bara sudah mulai naik lagi ya kita lihat lah. Masih ada waktu sampai akhir tahun,” katanya.
Mengenai proyeksi penjualan sampai akhir 2023, dia mengatakan kinerja akan cenderung stagnan atau berada di level yang sama dengan 2022. Adapun sepanjang 2022, penjualan truk Hino tercatat mencapai 29.874 unit.
Sepanjang 2022, penjualan light truck dari Hino tercatat mencapai 12.948 unit, medium truck 2.324 unit, serta heavy truck sebanyak 14.602 unit.