Bisnis.com, JAKARTA — Ekspor completely built up (CBU) dari truk Hino mengalami penurunan sepanjang Januari-Agustus 2023. Jumlah ekspor sampai akhir 2023 pun diperkirakan tidak akan melampaui capaian 2022.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor CBU Hino sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 115 unit, turun 78,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 534 unit.
Chief Operating Officer (COO) Hino Motors Santiko Wardoyo mengatakan, lesunya ekspor CBU tersebut disebabkan oleh negara tujuan seperti Filipina sedikit bermasalah sehingga terjadi hambatan. Adapun, merujuk data Gaikindo, negara tujuan ekspor CBU Hino saat ini hanya ke Filipina.
Berbeda dengan ekspor pada 2022, ketika Hino mengirimkan sejumlah truk CBU ke beberapa negara selain Filipina, seperti Kamboja, Afrika Selatan, dan Laos.
“Jadi kalau di Filipina ini uji emisi euro 4 ada problem gitu yang membuat akhirnya jumlah ekspor kami berkurang,” ujar Santiko kepada Bisnis, Senin (25/9/2023).
Dia pun mengatakan, sejauh ini belum ada rencana untuk memperluas tujuan ekspor CBU dari truk Hino karena menilai hal ini hanya bersifat sementara.
Baca Juga
Meski demikian, dia menyebut, ekspor CBU diproyeksikan hanya akan mencapai 360 unit sampai akhir 2023. Jumlah ini diproyeksikan turun 61,66 persen dibandingkan capaian 2022 sebanyak 939 unit.
“Kami mungkin [ekspor] sekitar 360 unit sampai akhir Desember 2023,” tuturnya.
Dari sisi domestik, penjualan truk Hino mencapai 17.744 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, turun 0,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 17.843 unit.
Secara terperinci, penjualan untuk light truck mencapai 6,442 unit, medium truck mencapai 1.189 unit, dan heavy truck sebanyak 9.370 unit.