Bisnis.com, JAKARTA — Truk komersial versi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dari Hino Motors akan mulai dijual di pasar Amerika Serikat pada 2024.
Melansir dari Nikkei Asia pada Selasa (25/7/2023), Hino akan memulai produksi kendaraan listrik untuk truk semi-trailer pada 2024 dengan target penjualan hingga 10.000 unit pada 2030.
Hino tengah berupaya untuk menangkap tingginya permintaan dari kendaraan listrik untuk komersial seiring dengan AS yang mulai memperketat aturan mengenai lingkungan. Pada Maret 2023, California mengumumkan agar setengah dari kendaraan komersial diwajibkan zero-emission per 2035.
Dalam produksinya, Hino menjalin kerja sama dengan Toyota untuk mengembangkan truk hydrogen dan mulai mengembangkan truk listrik kecil dengan mesin dari perusahaan asal Australia, SEA Electric.
"Akan sangat sulit bagi Hino untuk menanggapi perubahan dalam lingkungan bisnis seperti peralihan menuju netralitas karbon sendirian," kata Presiden Hino Satoshi Ogiso.
Adapun, kendaraan komersial relatif lebih lambat untuk mendapatkan arus listrik dibandingkan dengan mobil penumpang. Hal ini membuat truk besar membutuhkan biaya baterai yang lebih mahal seiring jarak perjalanan yang relatif lebih jauh.
Baca Juga
Kendaraan listrik light-duty dari Hino, yakni Dutro Z EV menjadi satu-satunya produk truk listrik yang telah meluncur di pasaran seiring mulai dijualnya produk tersebut di Jepang.
Hino berencana mencapai jajaran elektrifikasinya dengan kendaraan listrik, kendaraan hydrogen, dan hybrid pada 2050. Di satu sisi, hanya 1,2 persen dari kendaraan komersial listrik yang dijual secara global pada 2021.
Yano Research Institute yang berbasis di Tokyo, Jepang memperkirakan angka tersebut akan meningkat sampai 23 persen pada 2030.
Pada Mei 2023, Toyota dan Daimler Truck mengumumkan rencana mereka untuk membentuk sebuah perusahaan patungan untuk bisnis truk. Nantinya anak usaha Hino dan Daimler, yakni Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corp. akan menjadi anak perusahaan dari holding company yang baru.