Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan truk dari Hino mengalami penurunan sepanjang Januari-September 2023 dibandingkan periode sama tahun lalu akibat komoditas batu bara dan sawit yang melemah.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan truk Hino secara wholesales mencapai 19.038 unit Januari-September 2023, turun 9,61% dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY) sebanyak 20.613 unit.
Secara rinci, penjualan light truck dari Hino mencapai 7.138 unit, medium truck 1.424 unit, dan heavy truck sebanyak 10.476 unit.
Chief Operating Officer (COO) Hino Motors Santiko Wardoyo mengatakan adanya penurunan disebabkan oleh sektor pertambangan yang lesu sehingga otomatis mempengaruhi kinerja penjualan truk.
Sementara untuk sektor tambang lainnya seperti logam nikel masih cenderung stabil ketimbang sektor tambang seperti batu bara.
Selain itu, komoditas sawit pun juga terbilang lesu lantaran adanya fenomena El Nino yang membuat panen kian sulit dan mempengaruhi pengangkutan.
Baca Juga
“Sama ada satu adalah masalah sawit ini kan banyak kena El Nino sehingga kering semua. Jadi pengaruh di masalah panennya,” ujar Santiko kepada Bisnis, Kamis (19/10/2023).
Meski demikian, dia pun optimistis penjualan masih bisa mencatatkan angka positif sampai akhir tahun. Meredupnya sektor batu bara dan sawit membuat Hino melirik sektor lain seperti kargo.
Demi mencapai hal tersebut dia pun berharap sektor pertambangan dapat segera pulih sehingga penjualan truk pun akan semakin moncer. Hal ini lantaran Hino perlu menyesuaikan produksi truk sesuai dengan pesanan konsumen.
Di sisi lain, faktor yang turut mempengaruhi penjualan truk adalah kondisi perekonomian Indonesia dan juga situasi politik seiring memasuki masa kampanye Pemilu 2024. Dia pun berharap Pemilu 2024 dapat berjalan lancar sehingga penjualan pun tak terganggu.
“Bisnis truk itu memang bergantung dari ekonomi. Kalau ekonomi bagus penjualan truk juga bagus,” tuturnya.