Bisnis.com, TANGERANG — Ekspor mobil Wuling secara utuh atau completely built up (CBU) unit mengalami pertumbuhan signifikan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ekspor CBU merek Wuling mencapai 1.214 unit sepanjang Januari-Oktober 2023 naik 8,571% dari 14 unit secara year-on-year (YoY).
Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan untuk produk Binguo EV yang baru diperkenalkan masih akan dijual untuk pasar domestik sebelum nantinya akan merambah pasar luar negeri.
Adapun, Wuling menargetkan negara yang mengadopsi setir kanan sebagai tujuan ekspornya termasuk untuk produk-produk mobil listrik. Namun, dia enggan menyebutkan target ekspansi ekspor karena masih dalam tahap penjajakan.
Dalam melakukan ekspor, dia menyebut terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk regulasi yang diterapkan untuk masing-masing negara tujuan ekspor.
“Ada beberapa permintaan dari beberapa negara, tapi masih dalam proses penjajakan,” ujar Dian di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Kamis (16/11/2023).
Baca Juga
Beberapa negara tujuan ekspor untuk merek Wuling saat ini adalah Thailand, Fiji, Nepal, Hong Kong, Jepang, Brunei Darussalam, Tanzania, Bangladesh, Uganda, serta Mauritius.
Thailand mendominasi volume ekspor CBU dari Wuling dengan 1.106 unit untuk produk Air ev. Selanjutnya untuk Nepal 56 unit, Fiji 29 unit, Bangladesh 10 unit, Hong Kong 3 unit, Jepang 3 unit, Brunei Darussalam 2 unit, Tanzania 2 unit, Uganda 2 unit, serta Mauritius 1 unit.
Sementara berdasarkan produk, Air ev mendominasi dengan ekspor hingga 1.193 unit. Disusul oleh Cortez 12 unit, Formo Blind Van 7 unit, serta Almaz 1.5L T 2 unit.
“Opportunity kami itu untuk market pasar setir kanan sebenarnya. Memang saat ini sedang penjajakan ke beberapa negara, tetapi masing-masing negara punya regulasi sendiri-sendiri,” jelasnya.