Bisnis.com, TANGERANG — Investasi Wuling di Indonesia disebut sudah melebihi US$1 miliar atau setara Rp15,59 triliun (kurs jisdor Rp15.595) dengan adanya beberapa produk termasuk mobil listrik terbaru Binguo EV.
Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan investasi yang telah digelontorkan pun tidak hanya untuk fasilitas produksi, tetapi juga ada untuk membangun ekosistem dari mobil listrik seperti SPKLU.
“Ketika mengeluarkan produk baru akan ada tambahan nilai investasi dan bukan cuma untuk produk, tapi untuk membangun ekosistem yang ada,” ujar Dian di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Kamis (16/11/2023).
Seiring adanya Binguo EV, Wuling pun akan melakukan penyesuaian produksinya pada pabrik yang terletak di Cikarang. Adapun saat ini kapasitas produksi mobil wuling mencapai 120.000 unit untuk jenis kendaraan ICE maupun mobil listrik murni atau BEV.
Sementara itu, dia masih enggan membeberkan jumlah unit untuk produksi Binguo dalam tahap awal lantaran masih dalam proses dengan internal dari Wuling.
Di sisi lain, dia menyebut kehadiran Binguo EV tidak akan memakan pasar dari Air ev yang sudah dipasarkan. Menurutnya Binguo EV memiliki desain hatchback dengan jarak tempuh lebih jauh, yakni 333 km dan 410 km.
Baca Juga
Selain itu, Binguo EV juga memiliki desain empat pintu sehingga lebih cocok untuk dibawa berkeluarga hingga kebutuhan operasional dari perusahaan untuk melakukan perjalanan jarak jauh.
“Kalau Air ev itu sebenarnya karena ini bentuknya compact cocok untuk jalanan Indonesia yang sempit dan macet ya. Desain itu cocok juga untuk Air ev dan ini bisa jadi solusi mobilitas perkotaan,” tuturnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan mobil listrik dari Wuling secara wholesales mencapai 3.425 unit, sekitar 20,56% dari total penjualan.
Secara rinci untuk Air ev Lite sebanyak 250 unit, Air ev Standard Range 406 unit, Air ev Long Range 2.573 unit, serta Almaz Hybrid 196 unit.
Mengenai Almaz Hybrid, Dian mengatakan terdapat pertumbuhan permintaan dibandingkan dengan tahun lalu. Konsumen pun dinilai membutuhkan banyak alternatif mobilitas akan mobil ramah lingkungan baik dalam wujud BEV maupun hybrid.