Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan Hyundai Ioniq tercatat melandai pada Oktober 2023 seiring adanya beberapa faktor seperti penyesuaian kapasitas produksi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik Hyundai termasuk Ioniq secara wholesales mencapai 804 unit pada Oktober 2023, naik tipis dari 803 unit kalau dibandingkan dengan September 2023.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan melandainya penjualan mobil listrik tidak serta merta disebabkan oleh menurunnya permintaan dari pasar. Namun, hal ini lebih mengarah kepada regulasi dan penyesuaian produksi.
Secara umum, dia menyebut beberapa hal yang mempengaruhi penjualan secara wholesales adalah aturan genap ganjil di Jakarta dan skema insentif pajak untuk PPN, PPNBM dan Import Duty.
Sebaliknya dari sisi pabrikan, saat ini pabrik Hyundai membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kapasitas produksinya. Adapun Hyundai berencana meningkatkan kapasitas produksinya hingga 2,5 kali lipat menjadi 50.000 unit per tahun mulai 2024.
Menurutnya, animo masyarakat akan mobil listrik masih tinggi lantaran biaya pembelian dan juga operasional yang disebut lebih murah ketimbang kendaraan Internal Combustion Engine (ICE).
Baca Juga
Jika melihat penjualan retail pun, dia menyebut penjualan Ioniq mencapai 727 unit pada Oktober 2023. Lebih tinggi ketimbang Wuling Air ev yang bermain pada rentang harga entry level dengan penjualan retail sebanyak 700 unit.
Merek asal Korea Selatan ini pun masih berencana untuk meluncurkan produk mobil listrik baru pada 2024. Hal ini pun rencananya juga dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
“Tahun depan kami akan memperkenalkan produk baru kami dengan harga di bawah Ioniq,” ujar Soerjo kepada Bisnis, Rabu (15/11/2023).
Sepanjang Januari-Oktober 2023 pun penjualan mobil listrik Hyundai mencapai 6.084 unit, sekitar 20,59% dari total penjualan sebanyak 29.537 unit.
Secara rinci penjualan Ioniq 5 mencapai 5.872 unit, Ioniq 6 sebanyak 238 unit, Ioniq EV sebanyak 7 unit, dan Genesis G80 EV sebanyak 12 unit.
Hyundai pun menargetkan kontribusi dari unit mobil listrik dapat konsisten berada di atas 20% dari total penjualan secara keseluruhan sampai akhir tahun 2023.
“Hal ini menunjukkan keseriusan Hyundai di tengah keengganan beberapa pemain yang ada di dalam industri otomotif Indonesia untuk memperkenalkan dan menjual lebih banyak lagi kendaraan listrik di Indonesia,” katanya.