Bisnis.com, JAKARTA — Hyundai Motor Company telah memulai pembangunan pabrik mobil listrik senilai 2 triliun won atau US$1,5 miliar setara Rp23,54 triliun (kurs jisdor Rp15.699) di Ulsan, Korea Selatan.
Langkah itu merupakan upaya mendongkrak penjualan hingga 3,64 juta unit mobil listrik pada 2030.
DIlansir dari Nikkei Asia pada Rabu (15/11/2023), pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 540.000 meter persegi tersebut merupakan pabrik baru Hyundai yang pertama di Korea Selatan dalam 29 tahun terakhir.
Hyundai pun berencana untuk memulai produksi massal di pabrik tersebut pada Januari 2026 dengan target produksi per tahun mampu menebus 200.000 unit mobil listrik. Hyundai akan memulainya dengan memproduksi SUV dari merek Genesis.
Pabrik mobil listrik ini un akan menjadi pabrik mobil keenam yang dibangun oleh merek asal Korea Selatan tersebut di Ulsan. Selain itu, Hyundai telah membangun pabrik mobil listrik di Georgia, Amerika Serikat.
Hyundai pun juga telah meningkatkan kapasitas produksi untuk mobil listrik di beberapa fasilitas luar negeri seperti Republik Ceko, Indonesia, dan negara lainnya.
Baca Juga
Penjualan mobil listrik dari Hyundai ditargetkan dapat mencapai 3,64 juta unit pada 2030, naik sekitar 10 kali lipat dibandingkan 2022. Selain dari model ioniq dan Kona EV, Hyundai juga akan fokus pada mobil listrik yang dirancang khusus sesuai pesanan pelanggan.
Chairman Hyundai Motor Euisun Chung meyakini Ulsan akan menjadi kota yang memimpin era elektrifikasi yang dimulai dari pabrik mobil listrik secara khusus.
“Sama seperti impian untuk membangun mobil terbaik di masa lalu yang menjadikan Ulsan sebagai kota otomotif saat ini,” katanya seperti dikutip dari NIkkei Asia.
Ulsan pun merupakan lokasi dari produksi mobil Hyundai yang pertama pada 1968 silam. Lokasi ini memiliki 32.000 karyawan dengan kapasitas produksi yang mencapai 1,4 juta unit mobil.
Produksi lokal ini pun telah membantu Hyundai untuk merambah pasar luar negeri seperti ke Amerika Utara, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan wilayah lainnya.