Bisnis.com, JAKARTA — PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuka peluang untuk memproduksi mobil listrik ioniq 6 secara lokal menyusul pendahulunya Ioniq 5 yang sudah diproduksi di Tanah Air dan bahkan memenuhi TKDN 40%.
Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan Hyundai sedang melakukan survei kepada para konsumen untuk melihat animo akan produk Ioniq 6. Nantinya produksi Ioniq 6 secara lokal pun akan tergantung dari permintaan masyarakat.
“Apabila animo ini semakin meningkat, maka bukan tidak mungkin kami akan produksi lokal di Indonesia, tapi balik lagi tergantung dari permintaan masyarakat” ujar Soerjo saat ditemui di Jakarta dikutip Rabu (1/11/2023).
Adapun, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 20.000 unit untuk mobil listrik. Rencananya kapasitas ini akan dikerek menjadi 70.000 unit mobil listrik per tahunnya mulai 2024.
Nantinya mobil listrik Hyundai seperti Ioniq 5 yang sudah diproduksi secara lokal pun akan dikirimkan ke pasar luar negeri atau ekspor.
Sejauh ini, Ioniq 6 memang masih berstatus impor mobil utuh atau completely built up (CBU) unit dari Korea Selatan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menunjukkan jumlah Ioniq 6 yang diimpor menembus 300 unit sepanjang Juni-September 2023.
Baca Juga
Sementara merujuk pada data Gaikindo, penjualan Ioniq 6 secara wholesales mencapai 164 unit sepanjang Juli-September 2023.
Soerjo pun mengatakan Hyundai berupaya untuk menjaga penjualan Ioniq 6 pada rentang 50-100 unit per bulannya. Namun, status Ioniq 6 yang masih impor CBU pun membuat angka penjualan menjadi bervariasi lantaran bergantung pada produksi secara global.
Oleh karena itu skema completely knocked down (CKD) yang disusul oleh produksi secara lokal disebut akan membuat pasokan untuk Ioniq 6 menjadi stabil.