Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan dari PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengalami penurunan 2,28% pada Oktober 2023 akibat faktor dari beberapa kondisi perekonomian secara makro.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil Hyundai secara wholesales mencapai 3.032 unit pada Oktober 2023, turun 2.28% dibandingkan September 2023 sebanyak 3.103 unit.
Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan terdapat faktor dari fluktuatifnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), serta kenaikan suku bunga.
Hal ini pun lantas membuat calon konsumen cenderung ‘wait and see’ sebelum memutuskan untuk membeli mobil baru. Terlebih lagi semakin dekatnya masa kampanye Pemilu 2024 juga menjadi salah satu faktor melemahnya pasar otomotif Indonesia.
“Hyundai mengalami penurunan penjualan. Namun, penurunan kami masih lebih rendah dari penurunan kompetitor,” ujar Soerjo, Rabu (8/11/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa model yang akan menjadi tulang punggung penjualan Hyundai sampai akhir 2023 adalah Stargazer, Creta, dan mobil listrik Ioniq 5.
Baca Juga
Merek asal Korea Selatan itu pun masih optimistis dapat mencapai target penjualan dengan pangsa pasar sekitar 3,5% hingga 4% hingga akhir 2023. Sementara penjualan diharapkan dapat konsisten di level 3.000 unit.
Demi mencapai target tersebut, Hyundai pun mengadakan program penjualan seperti bebas cicilan lima bulan untuk model Stargazer, dan juga hadiah jalan-jalan ke Korea Selatan.
“Mudah-mudahan usaha Hyundai ini bisa mendukung Gaikindo mencapai angka penjualan yang telah dicanangkan sejak akhir tahun lalu,” tuturnya.
