Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demam Mobil Listrik, Sekolah Vokasi Toyota Luluskan Ahli Elektrifikasi

Toyota Indonesia Academy (TIA) mencetak sejumlah ‘expert’ yang siap diterjunkan di industri otomotif, termasuk untuk menyongsong produk elektrifikasi.
oyota Indonesia Academy (TIA) mencetak sejumlah ‘expert’ yang siap diterjunkan di industri otomotif./TMMIN
oyota Indonesia Academy (TIA) mencetak sejumlah ‘expert’ yang siap diterjunkan di industri otomotif./TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA- Menjawab tantangan Link and Super Match lulusan vokasi yang diusung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi  dalam menghadapi tantangan bisnis dan industri di era elektrifikasi, Toyota Indonesia Academy (TIA) mencetak sejumlah ‘expert’ yang siap diterjunkan di industri otomotif.

Sebanyak 36 expert TIA yang terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi.

Sejak berdiri pada 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di rantai pasok.

TIA selalu melakukan evaluasi juga FGD (Focus Group Discussion) bersama para pakar industri untuk mengetahui dan beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan industri terkini khususnya dalam teknologi future process dan future product

Alhasil, kurikulum pembelajaran TIA terus bertransformasi demi menjawab tantangan perkembangan teknologi di industri yang begitu cepat. Selain itu, di tahun ke-2 seluruh expert diberikan program pemagangan di industri selama 1 tahun agar mereka dapat lebih cakap beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru di industri elektrifikasi. 

“Percepatan industri elektrifikasi yang menyeluruh baik secara proses produksi maupun SDM unggul yang ahli menjadi suatu keniscayaan. Tidak hanya menerapkan sistem green manufacturing di lini produksi, namun juga TMMIN menginisiasikan konsep green curriculum yaitu kurikulum pendidikan yang mengimpelementasikan teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan dalam pembelajarannya,” ujar Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, dikutip dari siaran pers, Sabtu (14/10/2023). 

Nandi mengungkapkan kurikulum ini juga membahas mengenai environment issue sebagai tanggung jawab kita bersama dalam membantu upaya Pemerintah Indonesia mencapai target netralitas karbon pada 2060 nanti.

Pada 2025 nanti, TIA telah menyusun beberapa target di antaranya peningkatan mutu melalui pengenalan advance manufacture technology, implementasi green teknologi kurikulum dalam proses pendidikan serta berkontribusi melahirkan tenaga kerja unggulan yang bisa menjadi team leader di bidang pekerjaannya masing-masing.

“Transformasi industri elektrifikasi otomotif Indonesia sejatinya tidak hanya lahir melalui kehadiran sejumlah kendaraan berteknologi elektrifikasi yang ramah lingkungan, namun juga dengan hadirnya SDM ‘expert’ yang berwawasan digitalisasi. Indonesia memiliki potensi unggulan berupa besarnya porsi generasi muda untuk menjadi generasi terdepan dalam menjawab tantangan dan persaingan global,” ungkap Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN. 

Lebih jauh, Bob menejelaskan lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional dan menjadi expert di bidang digitalisasi seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering.

“Harapannya yaitu, akselerasi para lulusan TIA untuk mencapai level leader pada lini produksi akan semakin cepat,” ujar Bob.

Strategi TIA untuk mencetak lebih banyak SDM spesialis lainnya yaitu dengan melakukan ekspansi program pendidikan yang memfasilitasi karyawan TMMIN, supplier atau rantai pasok berpartisipasi dalam kegiatan shortcourse training dan credential system sehingga menjadi teknisi industri yang ahli dan juga terakreditasi. 

Shortcourse training bertujuan untuk mengakselerasi pemenuhuan skill spesifik yang dibutuhkan tenaga kerja industry melalui kursus dalam waktu tertentu dan juga OJD (On the Job Development). Sementara credential system bertujuan untuk merekognisi skill dan pengalaman tenaga kerja industry ke dalam SKS perkuliahan, sehingga dapat mempersingkat masa pendidikan.

Para lulusan TIA juga menorehkan prestasi di ajang nasional juga global diantaranya yaitu Juara 1 Robotic Piala Gubernur Jawa Tengah - Polines Robotic Contest 2022 hingga mengharumkan nama bangsa di ajang internasional dengan meraih medali silver di bidang IoT (Internet of Things) pada ajang World ASEAN Skill Contest 2023 yang berlokasi di Singapura. Selain mencatatkan prestasi, lulusan TIA juga sudah ada yang menempati posisi sebagai Team Leader di line Press Maintenance - Press & Welding Production Division.

"Skill dan knowledge yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan di TIA sangat berguna ketika saya terjun langsung bekerja di PT TMMIN. Kurikulum pembelajaran yang diberikan sangat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di area kerja, sehingga adaptasi dan akselerasi di lini produksi tidak menemui kendala,” ujar Ahmad Tohani lulusan TIA Angkatan Pertama yang sudah menjadi Team Leader di line Press Maintenance - Press & Welding Production Division.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper