Bisnis.com, TOKYO- Honda Motor Ltd menggelar kontes teknisi level global secara perdana. Tim Indonesia berhasil menyabet medali emas pada kegiatan bertajuk Honda Global Technician Contest Motorcycle (GTC) 2023, di Honda Technical College Kanto, Tokyo, Jepang, 7-8 Oktober 2023.
Masngudin tak pernah menyangka dirinya berada di atas podium puncak yang diimpikan banyak teknisi Honda Motor. Pria berusia 29 tahun itu, hanya bercita-cita berkarir di dunia otomotif, tidak lebih.
Pada 2012, Masngudin mengelarkan studi jurusan otomotif di SMK 1 Muhammadiyah Salam, Magelang. “Awalnya, saya berpikir hanya bisa bekerja, entah di bengkel atau apapun itu, yang penting dunia otomotif,” ungkap Masngudin selepas menyabet predikat Juara I Segmen Commuter/Reguler pada ajang Honda Global Technician Contest Motorcycle (GTC) 2023 di Tokyo, Minggu (8/10/2023).
Dia meraih skor tertinggi, mengalahkan 12 teknisi lainnya yang berasal dari 13 negara. Pada hari itu, kesemua kontestan saling bersaing, adu kecepatan, ketelitian, dan akurasi dalam menangani layanan perbengkelan.
“Pada hari ini, tesnya terbagi dua sesi. Pertama repairment on vehicles, dan kedua off vehicles, singkatnya teori dan praktik,” ungkap Masngudin.
Pada tahap on vehicles, para kontestan berjibaku melakukan repairment, diberikan waktu sekitar 80 menit. Untuk tes tersebut, para teknisi harus melakukan servis dan mendiagnosa permasalahan konsumen dengan unit Honda Cub 110.
Baca Juga
Dodik Kuswinarno, teknisi Astra Honda Motor tengah menjalani tes dalam ajang GTC 2023/Bisnis-Kahfi
Selanjutnya terdapat tes tanpa kendaraan, para teknisi harus mengatasi persoalan komponen yang dialami konsumen, serta tes teori meliputi teknologi serta pedoman layanan mengacu Honda Training Modul . Tidak sekadar sisi teknis, para juri pun menilai sisi kerapihan dan ketertiban para kontestan dalam keseluruhan layanan.
“Motor harus dibersihkan, jejak kotoran dari aktivitas juga. Selain itu, seluruh peralatan yang telah digunakan harus dikembalikan pada tempatnya, karena ini merupakan standar operasi,” jelas Masngudin.
Karena itu, dia menjelaskan kontes GTC ini sebenarnya bukan sekadar ajang adu keterampilan mekanik, melainkan realisasi standar layanan keseharian yang telah dijalankan masing-masing teknisi. “Sesungguhnya ini poin pentingnya, tidak kemampuan teknisi tidak diuji pada saat kontes saja, tetapi merupakan acuan yang diterapkan sehari-hari dalam pelayanan terhadap konsumen,” tegas Masngudin.
Dia mengungkapkan hampir seluruh teknisi Honda, khususnya Indonesia, telah ditempa sebagai individu yang memahami produk serta teknologi, sekaligus kebutuhan konsumen. “Ini yang tak dibayangkan saya sebelum masuk menjadi bagian Honda, ternyata pelatihan dan pembekalan itu berlangsung berkesinambungan, sehingga kualitas layanan dapat diandalkan dan dipercaya,” tambah Masngudin.
Di sisi lain, pada gelaran GTC 2023, Astra Honda Motor (AHM) menerjukan tiga wakil. Masngudin bersama dan Muhammad Ahi Wahyuni berasal dari PT Daya Adicipta Motora, dan Dodik Kuswinarno dari PT Mitra Pinasthika Mulia.
Ahi maupun Masngudin berkompetisi pada segmen Commuter, sedangkan Dodik berlaga pada segmen Fun/Big Motor. Sebelumnya, ketiga teknisi merupakan pemegang gelar juara pada ajang Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest.
SDM ASTRA HONDA
Gelaran GTC inipun menjadi ajang unjuk gigi Astra Honda Motor (AHM). Dengan menyabet gelar juara tingkat global, AHM percaya seluruh layanan yang diberikan kepada konsumen memiliki standar berkualitas.
Herry Chairy Thian selaku Technical Training Dept. Manager PT Astra Honda Motor mengungkapkan konsep dari kontes itu AHM adalah sebagai feedback terkait dengan peningkatan kompetensi. “Kan kita punya tuh standar pelatihan kayak, technical training dari mulai yang maintenance hingga diagnostik, termasuk soft skill,” jelasnya.
Muhammad Ahi Wahyuni, teknisi Astra Honda Motor tengah bertanding dalam GTC 2023 pada segmen Commuter/Bisnis-Kahfi
Dia menilai berkat predikat Indonesia yang dinilai sebagai salah satu “kandang” teknisi Honda Motor terbaik di dunia, AHM berkomitmen mendongkrak kualitas layanan di seluruh jaringan diler di Indonesia. “Kami harus melakukan banyak improvisasi agar seluruh layanan Honda di manapun, memiliki kualitas setara, dan kami menyadari GTC bukan sekadar kontes tetapi cerminan bahwa terdapat acuan ideal,” tutup Herry.