Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Belum Patok Target Penjualan Mobil Listrik Tahun Ini

Gaikindo menilai APM yang memasarkan mobil listrik juga masih menunggu kebijakan lanjutan dari pemerintah terkait insentif fiskal.
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta pada Rabu (5/4/2023).JIBI/Bisnis-Abdurachman
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta pada Rabu (5/4/2023).JIBI/Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai sulit memprediksi volume penjualan mobil listrik sampai akhir 2023.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan salah satu faktornya adalah lantaran para agen pemegang merek (APM) tidak bisa memprediksi angka penjualan untuk masing-masing segmen mobil listrik. 

Selain itu, para APM juga belum mengumumkan rencana kerja kerjanya seperti model apa yang akan diluncurkan, kapan waktu peluncurannya, dan juga berapa harga yang akan dipatok.

Karena itu, Jongkie menyebut sulit memprediksi berapa kontribusi penjualan kendaraan listrik terhadap penjualan secara nasional. Ditambah lagi, lanjutnya, pemerintah juga tengah mengindikasikan adanya insentif untuk impor CBU mobil listrik.

“Persentasenya agak sulit diprediksi karena para APM juga tidak bisa memprediksi angka-angka penjualannya. Apalagi Pemerintah memberi indikasi akan menerbitkan peraturan insentif untuk importasi mobil-mobil BEV, walaupun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/9/2023).

Adanya rencana dari pemerintah ini dinilai positif bagi penjualan mobil listrik karena dapat membuat harga produk menjadi lebih menarik dan membuat penjualan dapat meningkat tajam.

Pemerintah memang sedang mengkaji penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk impor CBU mobil listrik. Namun, insentif ini hanya diberikan bagi para investor yang telah menyerahkan rencana investasi kepada pemerintah.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengatakan investor yang sudah memenuhi syarat tersebut akan mendapatkan relaksasi bea masuk sampai 2026. 

Besaran bea masuk untuk impor CBU mobil listrik pun akan turun dari 50 persen menjadi 0 persen. Kemudian, pemerintah juga berencana menghapuskan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk impor CBU mobil listrik yang saat ini mencapai 125 persen.

“Sekali lagi, kata kuncinya [insentif] ini hanya diberikan kepada calon investor yang sudah memberikan atau sudah men-submit rencana produksi dan investasi sehingga kalau mereka tidak investasi di sini, biaya masuk mereka sama ke sini,” tuturnya.

Target populasi mengenai kendaraan listrik pun juga tertuang dalam Permenperin 27/2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).

Dalam beleid tersebut terdapat target kuantitatif pengembangan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih yang dalam produksinya ditargetkan mencapai 2 juta (2.000.000) unit pada 2025.

Kemudian untuk penjualannya ditargetkan mencapai 1,69 juta (1.690.000) unit dengan ekspor yang ditargetkan dapat mencapai 310.000 unit pada 2025.

Sebagai informasi, penjualan kendaraan listrik di Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 37.499 unit, naik 467,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.602 unit.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan kendaraan hybrid mendominasi dengan capaian 29.227 unit atau sekitar 77,94 persen dari total penjualan kendaraan listrik sepanjang Januari-Juli 2023.

Kemudian, untuk penjualan kendaraan listrik murni atau BEV mencapai 8.310 unit, sekitar 22,16 persen dari total penjualan kendaraan listrik sepanjang Januari-Agustus 2023.

Selain itu, kendaraan jenis plug-in hybrid (PHEV) penjualannya hanya tercatat 58 unit, sekitar 0,15 persen dari total penjualan kendaraan listrik sepanjang Januari-Juli 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper