Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil dunia Volkswagen (VW) akan mengurangi jumlah karyawannya yang bekerja di pabrikan kendaraan listrik Jerman akibat rendahnya permintaan produk.
Volkswagen akan mengurangi jumlah pekerjanya dengan membiarkan kontrak jangka panjang sejumlah pekerja berakhir. Ada sekitar ratusan pekerja yang bakal terdampak pengurangan tersebut pada akhir Oktober nanti, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/9/2023).
Pabrik kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) milik VW yang dimaksud ialah yang berlokasi di Zwickau, Jerman, yang memproduksi mobil listrik berbasis MEB, termasuk ID.3, ID.4, dan ID.5. EV merek VW lainnya, seperti Audi Q4 e-tron dan Cupra Born, juga diproduksi di sana.
Diketahui pabrikan VW ini memiliki lebih dari 2.000 karyawan dengan kontrak jangka tetap, dari total sekitar 10.700 karyawan.
Rencana VW tidak melanjutkan kontrak kerja sejumlah karyawannya pertama kali dibocorkan oleh Perdana Menteri Jerman, Saxony Michael Kretschmer.
“Kami bangga dengan apa yang terjadi di Saxony, di Volkswagen dengan elektromobilitas, dengan apa yang sedang dijalankan. Namun pada akhirnya tidak akan sesukses itu. Banyak rekan kerja yang tidak bisa lagi bekerja di sana, setidaknya untuk sementara waktu,” ujar Kretschmer seperti dikutip dari Electrek, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga
Situasi di pabrikan EV milik VW itu memburuk dengan menurunnya permintaan dan prospek yang suram. Dealer telah melaporkan penurunan minat terhadap tiga model listrik MEB Volkswagen Passenger Car. Selain itu, inflasi yang lebih tinggi dan berkurangnya subsidi juga melemahkan permintaan.
VW mengumumkan investasi sebesar US$1,29 miliar atau sekitar Rp19,8 triliun pada 2018 untuk mengubah pabrik produksi kendaraan bermesin pembakaran konvensional menjadi pabrik EV dalam waktu 26 bulan untuk menjaga kestabilan tenaga kerja.
Sementara itu, VW beradaptasi dengan pabriknya yang kini telah rampung, para pesaingnya seperti Tesla dan bahkan sejumlah produsen EV China telah berkembang pesat di area pasar VW.
Penjualan EV VW pada kuartal I/2023 diketahui mencapai 209.852 unit, tertinggal jauh dari produsen China BYD yang menjual hingga hampir 1,2 juta unit dan Tesla yang menjual 888.879 unit.
Kendati demikian, angka yang dicetak VW sebagai perusahaan yang beralih dari kendaraan bermesin pembakaran ke EV masih lebih baik dari pesaingnya yang serupa Mercedes, yang diketahui menjual hingga 165.213 unit dalam jangka waktu yang sama. (Lydia Tesaloni Mangunsong)