Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja keuangan Volkswagen AG menunjukkan penurunan signifikan pada kuartal I/2025. Produsen otomotif asal Jerman itu melaporkan laba operasional anjlok hampir 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
VW menyebutkan laba operasi sepanjang tiga bulan pertama 2025 diperkirakan mencapai sekitar 2,8 miliar euro atau setara US$3,1 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan laba 4,6 miliar euro yang dicatatkan pada kuartal I/2024.
Perusahaan menyatakan penurunan tersebut disebabkan oleh naiknya beban usaha serta dampak awal dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang mulai memberikan tekanan terhadap biaya produksi dan distribusi kendaraan. Selain itu, VW juga menyebut adanya tekanan dari regulasi emisi karbon di Eropa serta beban restrukturisasi internal.
"Dampak dari tarif AS terhadap valuasi kendaraan dalam transit turut menjadi salah satu faktor utama pelemahan kinerja," tulis Volkswagen dalam pernyataan resminya mengutip Bloomberg, Kamis (10/4/2025).
Adapun, VW belum dapat memperkirakan secara pasti sejauh mana tarif baru itu akan berdampak terhadap penjualan, keuntungan, atau arus kas di masa mendatang.
Meskipun pendapatan VW tercatat sekitar 78 miliar euro, angka tersebut masih berada sedikit di bawah estimasi analis pasar. Kendati demikian, perusahaan baru akan mempublikasikan laporan keuangan lengkap untuk kuartal pertama pada 30 April 2025.
Baca Juga
Penerapan tarif otomotif oleh pemerintah AS sejatinya baru berlaku pada awal April, atau setelah kuartal I/2025 berakhir. Namun, laporan awal VW ini sudah mencerminkan bagaimana kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump mulai menekan industri otomotif global.
Di sisi lain, VW tetap mempertahankan proyeksi kinerja untuk tahun penuh 2025. Produsen mobil terbesar di Eropa itu menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5% dengan margin operasi berada pada kisaran 5,5% hingga 6,5%. Sebagai perbandingan, margin tahun lalu tercatat sebesar 5,9%.
Dalam rincian lebih lanjut, VW menjelaskan bahwa sekitar 1,1 miliar euro dari penurunan laba merupakan pos khusus, termasuk 300 juta euro yang terkait dengan masalah skandal diesel serta beban dari kebijakan tarif AS terhadap unit kendaraan yang dikapalkan pada Maret.
Meski demikian, perusahaan tidak memberikan rincian spesifik mengenai berapa besar dari total beban tersebut yang secara langsung berasal dari tarif tambahan.
Selain divisi kendaraan penumpang, unit kendaraan komersial VW, yakni Traton SE juga terdampak. Traton menyebutkan bahwa pendapatan dan pengiriman dari merek-merek seperti Scania, MAN, dan International mengalami penurunan, sehingga hasil kuartal I/2025 diperkirakan jauh di bawah ekspektasi pasar.
Meski menghadapi tekanan dari berbagai sisi, Traton tetap mempertahankan proyeksi kinerja untuk tahun penuh 2025. Namun, perusahaan mengindikasikan akan merasakan imbas langsung dari ketentuan tarif AS yang berlaku saat ini.