Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Dorong Pemerintah Australia Berikan Insentif Pajak untuk Produksi Baterai

Tesla Inc. menyebut Australia harus memberikan insentif pajak untuk menjadikan negara tersebut sebagai salah satu produsen baterai.
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA — Tesla Inc. menyebut Australia harus memberikan insentif pajak untuk menjadikan negara tersebut sebagai salah satu produsen baterai.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (6/9/2023), Ketua Tesla Robyn Denholm menilai Australia sebagai sebuah negara pertambangan dapat menjadi pusat pemrosesan mineral yang digunakan untuk memproduksi baterai jika menawarkan insentif pajak.

“Australia bisa menjadi lebih dari sekedar negara ‘penggalian dan pengiriman’,” katanya dalam konferensi di Canberra seperti dikutip dari Bloomberg.

Sebagai perbandingan, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang menawarkan kredit pajak kepada produsen sebagai mekanisme yang dapat memberikan investasi yang diperlukan.

Adapun Australia merupakan salah satu negara yang berambisi mengusik dominasi China dalam rantai pasokan baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik. Denholm pun mengatakan makin lama Australia menunggu, maka negara lain dapat menyalip Australia dalam pasokan baterai.

“Makin lama kita menunggu, makin besar risiko yang kita miliki jika peluang ini terlewatkan karena negara-negara lain melompati kita dalam mengambil bagian paling berharga dalam rantai pasokan baterai,” kata Denholm.

Pemerintah Australia pun sebelumnya telah mengeluarkan Strategi Mineral kritis yang mencakup target penarikan dana asing sebesar 500 juta dolar Australia atau setara US$320 juta untuk proyek penting berbasis transisi energi.

Denholm pun menyebut Tesla telah menggelontorkan lebih dari 4,3 miliar dolar Australia untuk mineral dari Australia pada 2023, nilai yang tiga kali lipat lebih banyak dari 1,3 miliar dolar Australia yang digelontorkan pada 2021.

Sementara Australia yang memproduksi lebih dari setengah litium di dunia mengirimkan sebagian besar lithium tersebut kepada China. Hal ini menjadi hambatan dalam pengolahan hilir menjadi bahan kimia yang setara baterai.

China sendiri merupakan basis produksi utama mobil Tesla dengan mengoperasikan pabrik di Shanghai yang menyumbang lebih dari setengah produksi global bagi perusahaan AS tersebut.

Denholm menyebut Tesla memiliki visi agar setiap wilayah besar mampu menjadi tuan rumah bagi rantai pasokannya sendiri, yang terletak di lokasi yang sama dengan operasi manufaktur.

Menurut Denholm, Australia membutuhkan setidaknya 30 proyek lagi untuk bersaing dengan para para pemain global lainnya. Sejauh ini Australia sudah memiliki tiga proyek penyulingan litium yang sedang dikembangkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper