Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik Tesla kembali memangkas harga untuk mobil-mobilnya. Kali ini, pemotongan sebesar 15 persen hingga 19 persen tergantung model mobil yang berlaku sejak 1 September 2023.
Melansir dari Gadgetin, Senin (4/9/2023), pemotongan harga ini tidak hanya berlaku bagi konsumen Amerika. Diskon serupa juga terjadi di seluruh dunia. Namun menurut pantauan, harga Tesla di situs Prestige Image Motorcars, salah satu importir Tesla untuk Indonesia, belum menunjukkan perubahan harga.
Sebelumnya, mobil listrik Tesla Model S dan X telah mengalami dua kali penurunan harga yang signifikan sepanjang tahun ini. Pada penurunan harga ketiga ini, Model S dibandrol dengan harga dasar US$74.990 atau sekitar Rp1,1 miliar, yang berarti lebih murah US$3.500 atau sekitar Rp53 juta.
Sementara itu, Tesla Model X dapat dibeli dengan harga dasar US$79.990 atau sekitar Rp1,2 miliar, lebih murah US$8.500 atau sekitar Rp129 juta.
Semua warna kini juga sudah termasuk dalam harga dasar. Dengan kata lain, pengguna tidak perlu merogoh kocek lebih banyak lagi untuk kebutuhan tampilan. Pengguna dapat memilih warna antara putih, hitam, abu-abu, biru atau merah.
Di sisi lain, Tesla tiba-tiba menghentikan versi Standar Range dari kedua jenis kendaraan listrik tersebut yang memiliki baterai lebih kecil. Namun hal itu tidak jadi masalah besar karena potongan harga baru pada Model X dan S membuatnya lebih murah dibandingkan harga Standard Range.
Baca Juga
Tesla Model X juga diketahui telah memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak subsidi AS, menurut Undang-undang Pengurangan Inflasi negara tersebut.
Ambang batas kualifikasi adalah US$55.000 untuk mobil dan US$80.000 untuk truk dan SUV. Dengan kata lain, Model S masih terlalu mahal, tetapi Model X berada di bawah ambang batas harga untuk SUV dan truk. Ini berarti pengguna AS bisa mendapatkan Model X dasar dengan harga lebih murah daripada Model S, selama pengguna memenuhi syarat.
Pemotongan harga diketahui juga berlaku di Eropa dan China, dengan diskon tak jauh berbeda jika mempertimbangkan mata uang lokal. Meskipun harga yang lebih rendah jelas merupakan hal yang baik bagi calon konsumen, beberapa pemilik Tesla saat ini telah menyatakan kekecewaannya mengenai penurunan harga resale.
Pada awal tahun ini, pengunjuk rasa di China menuntut kompensasi atas pemotongan harga, tetapi Tesla tidak memenuhi tuntutan tersebut.
Melansir CNBC Internasional, Senin (4/9/2023), saham Tesla diketahui turun 5 persen pada hari Jumat (1/9/2023) setelah perusahaan mengumumkan pemangkasan harga dan menurunkan harga perangkat lunak bantuan pengemudi premiumnya. (Lydia Tesaloni Mangunsong)