Bisnis.com, JAKARTA — Investasi Tesla di Indonesia sepertinya belum akan terealisasi dalam waktu dekat seiring dengan Elon Musk yang khawatir kondisi perekonomian global dan adanya kelebihan pasokan untuk kendaraan listrik.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut sempat menghabiskan waktu sekitar dua jam lebih dengan Elon Musk untuk membahas investasi Tesla di Indonesia.
“Kami membahas Tesla dengan sangat detail menghabiskan waktu sekitar 2 jam 30 menit dengan Elon di kantornya. Ya dia memberikan pesan yang sangat jelas tentang apa yang terjadi ekonomi global dan apa yang menjadi kekhawatiran tentang kelebihan kapasitas saat ini,” ujar Luhut dalam Bloomberg CEO Forum at Asean dikutip melalui kanal YouTube Bloomberg Live, Rabu (6/9/2023).
Luhut menyebut Elon Musk mengatakan Tesla tidak akan melakukan investasi dalam waktu satu sampai dua tahun ke depan. Dia pun memaklumi hal tersebut dan mengatakan Indonesia tidak masalah jika Tesla belum bisa investasi di Indonesia.
“Saya bilang kepadanya [Elon Musk] baiklah, kami baik-baik saja. Maksud saya, jika anda tidak dapat berinvestasi di Indonesia untuk sesaat tidak masalah,” ujar Luhut.
Lebih lanjut, dia mengatakan Tesla juga sedang menunda investasi di Mexico untuk sementara, lantaran kapasitas produksinya mencapai 3 juta kendaraan, sedangkan pasar hanya bisa menyerap sekitar 1 juta kendaraan.
Baca Juga
Elon Musk juga secara terang-terangan mengatakan kepada Luhut bahwa dia tidak ingin terjadi kebangkrutan seperti industri otomotif di Amerika Serikat karena adanya kelebihan pasokan.
Padahal sebelumnya Luhut memastikan, Elon Musk lebih memprioritaskan Indonesia sebagai mitra investasi ekosistem kendaraan listrik, meski menunda investasi di seluruh dunia selama setahun setengah ke depan.
“Tesla itu sementara menahan investasi karena pertimbangan dari Elon. Dia mengatakan bahwa investasi mereka akan ditunda untuk di seluruh dunia selama setahun setengah ini. [Kalau kasus yang] Malaysia itu tidak ada investasi, itu hanya jualan mobil,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (14/8/2023).