Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat menyediakan dana sebesar US$12 miliar atau setara Rp183 triliun (kurs jisdor Rp15.252) untuk melakukan renovasi fasilitas pabrik guna memproduksi kendaraan listrik murni dan hybrid.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (1/9/2023), Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pemerintah AS berjanji pendanaan tersebut akan mendukung proyek komunitas pabrik otomotif guna mempertahankan pekerja dalam masa transisi menuju kendaraan listrik.
Selain kendaraan listrik, pendanaan tersebut dapat digunakan untuk pabrik-pabrik yang memproduksi kendaraan hibrida, plug-in hybrid (PHEV), penggerak listrik plug-in, dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen yang efisien.
Adapun pendanaan ini juga mencakup US$2 miliar dalam bentuk “hibah konversi manufaktur” dari undang-undang iklim pemerintahan Biden seiring adanya tujuan pemerintah AS untuk menjadikan kendaraan listrik berkontribusi hingga setengah dari seluruh penjualan mobil baru di AS pada 2030.
Selain itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan dana tersebut akan membantu para pekerja mempertahankan pekerjaan, bahkan memperoleh kesempatan pekerjaan baru seiring adanya perubahan pada industri otomotif.
“Pendanaan ini akan membantu pekerja yang ada untuk mempertahankan pekerjaan mereka dan mendapatkan kesempatan pertama untuk mendapatkan pekerjaan baru yang layak seiring dengan transformasi industri mobil untuk generasi mendatang,” kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga
Industri otomotif AS tengah dalam kondisi tegang antara perusahaan otomotif Detroit dan United Auto Workers lantaran adanya kekhawatiran terjadinya transisi menuju kendaraan listrik mengancam lapangan pekerjaan untuk serikat pekerja.
Presiden United Auto Workers Shawn Fain memperingatkan pemerintah AS agar tidak memaksakan kendaraan listrik dengan mengorbankan para pekerja. Serikat kerja AS ini juga dalam proses perundingan dengan tiga produsen mobil lama Detroit mengenai kontrak baru yang berdurasi empat tahun.
“Transisi kendaraan listrik harus menjadi transisi yang adil yang memastikan pekerja otomotif mendapat tempat dalam perekonomian baru,” kata Fain.