Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongsi Geely dan Baidu Produksi Mobil Pintar, Kapan Dirilis?

Produsen mobil China, Geely bekerja sama dengan Baidu mengembangkan mobil pintar merek Ji Yue.
Geely Bin Yue. /GEELY
Geely Bin Yue. /GEELY

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil China Geely meluncurkan teknologi cerdas premium untuk merek mobil terbarunya yang diberi nama JI YUE pada Senin (14/8/2023) kemarin. Mobil JI YUE 01 akan menjadi produk pertama Geely yang didukung dengan model teknologi tinggi.

Melansir dari Asia Financial, Selasa (15/8/2023), merek JI YUE dikerjakan Geely melalui kerja sama dengan Baidu, perusahaan teknologi multinasional China yang berspesialisasi di layanan dan produk internet serta kecerdasan buatan.

Baidu akan menyumbangkan informasi terkait kokpit pintar, kemudi autonom, dan teknologi kecerdasan buatan, yang kemudian akan diterapkan di mobil JI YUE.

"Selain mengawasi penjualan, layanan, dan pemasaran untuk 01, JI YUE juga akan membangun dan mengembangkan jaringan pengisian daya sendiri di China untuk memenuhi permintaan konsumen akan kendaraan listrik pintar yang cerdas," demikian pernyataan Geely.

JI YUE 01 disebut akan memulai debutnya di dunia otomotif mobil pintar pada kuartal terakhir tahun ini.

Pada hari Senin, situs web kementerian industri China juga telah menunjukkan tiga kendaraan listrik di bawah merek JI YUE yang sedang menunggu persetujuan peraturan.

Bersama Baidu, Geely telah ikut mendanai usaha kendaraan listrik Jidu. Jidu pada bulan Juni meluncurkan mobil dengan konsep robot, menjadi kendaraan pertama yang dikembangkan bersama oleh Jidu dan Baidu, ketika perusahaan teknologi global berebut untuk mengembangkan mobil pintar.

Sebelumnya, Geely juga dikabarkan tengah berencana akan mengeluarkan investasi sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp153,4 triliun untuk membangun pusat produksi di Malaysia.

Hal itu disampaikan melalui surat dari Geely sendiri, yang diketahui memiliki saham hampir 50 persen di perusahaan produsen mobil Malaysia Proton.

Pada April lalu, Geely mengatakan telah bermitra dengan DRB-HICOM Berhad dalam pengembangan hub dan investasi sekitar US$4,46 miliar atau sekitar Rp68,4 triliun, termasuk investasinya dari Proton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler