Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYD Gandeng Ayala untuk Perluas Pasar Mobil Listrik di Filipina

Ayala Corp. sepakat untuk menjual mobil listrik dari perusahaan asal China, BYD di pasar Filipina.
BYD e6. /BYD
BYD e6. /BYD

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan konglomerat asal Filipina, Ayala Corp. menjalin kerja sama dengan produsen kendaraan listrik (EV) asal China, BYD demi memperluas pasar mobil listrik di Filipina.

Melansir dari Nikkei Asia, Senin (14/8/2023), Ayala Corp. sepakat untuk menjual mobil listrik dari BYD di pasar Filipina dengan penjualan dan perawatannya akan diserahkan melalui AC Motors selaku entitas Ayala Corp.

Ayala merupakan salah satu konglomerat terbesar Filipina yang memiliki berbagai bisnis, termasuk tenaga listrik, telekomunikasi, real estat, ritel, dan perbankan. Grup ini telah menetapkan tujuan untuk mencapai net-zero emisi gas rumah kaca pada 2050.

Di pasar Filipina, pabrikan Jepang mendominasi dengan Toyota Motor mencatatkan 50 persen dari total penjualan EV, sedangkan Mitsubishi sekitar 20 persen. Masuknya BYD pun akan memperpanas persaingan pasar EV seiring adanya rencana dari Ayala untuk menjual berbagai model EV.

Dalam menangkap peluang di Filipina, Ayala Corp. perlu membangun sistem dari kendaraan listrik guna mendongkrak penjualan dari BYD. Terlebih lagi, tingginya tarif listrik dan juga infrastruktur seperti pengisian daya yang masih minim menjadi tantangan ekosistem EV di seluruh Asia Tenggara.

BYD memang sedang menyasar pasar Asia Tenggara untuk melakukan ekspansinya pada penjualan kendaraan listrik. Bahkan, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, sebelumnya mengatakan BYD akan segera menyusul Hyundai dan Wuling untuk berinvestasi mobil listrik di Indonesia.

Bahlil mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajaran kabinetnya baru saja melakukan rapat terbatas (ratas) untuk membahas implementasi ekosistem mobil listrik.

Dalam rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo pada 31 Juli 2023, Bahlil mengatakan pemerintah tengah berupaya mempercepat pembangunan dan investasi mobil listrik agar tidak tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

"Kita tadi merumuskan beberapa langkah-langkah komprehensif baik regulasi maupun insentif termasuk adalah PPN," ujar Bahlil dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/7/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper