Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bakal Bebaskan PPN Mobil Listrik, Move On dari Tesla

Pemerintah berencana melonggarkan tarif PPN untuk mobil listrik impor, berharap investor kendaraan listrik berdatangan, termasuk Tesla.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau salah satu stan saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 akan berlangsung hingga 20 Agustus 2023 dengan diikuti oleh 49 merek kendaraan penumpang dan komersil anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau salah satu stan saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 akan berlangsung hingga 20 Agustus 2023 dengan diikuti oleh 49 merek kendaraan penumpang dan komersil anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, TANGERANG — Pemerintah tengah menggodok pelonggaran Pajak Pertambahan Nilai atau PPN mobil listrik impor asalkan terdapat komitmen investasi. Saat bersamaan, pemerintah tak lagi menggebu mengincar investasi Tesla.

Kementerian Perindustrian menyebut tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk mobil listrik nantinya akan sangat bergantung pada baterai.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan langkah pemerintah yang melonggarkan aturan TKDN minimal 40 persen dari 2024 menjadi 2026, demi menarik investor dan meningkatkan persaingan pada pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Namun, dia menegaskan adanya relaksasi bukan berarti TKDN 40 persen baru tercapai pada 2026, karena hal ini pun bergantung pada baterai EV (Electric Vehicle).

"Baterai itu sudah komponen 40-50 persen sendiri dari mobil listrik. Ketika nanti indonesia sudah mulai memproduksi baterai, maka nilai TKDN bisa lebih cepat di atas 40 persen, ujar Agus di ICE BSD pada Kamis (10/8/2023).

Lebih lanjut, dia juga menegaskan rencana penghapusan PPN bukan untuk impor kendaraan, tetapi insentif yang diberikan guna menarik investasi untuk pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Dia lantas menyebut yang dimaksud dengan investasi adalah perusahaan tersebut diwajibkan membangun pabrik di Indonesia.

"Kalau dia tidak investasi, maka dia tidak dapat insentif. [Investor] wajib punya pabrik di sini," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menanggapi mengenai perkembangan dari investasi Tesla di Tanah Air. Menurutnya produsen mobil listrik tidak hanya Tesla, dan tercermin dari banyaknya model mobil listrik yang dipamerkan pada GIIAS 2023.

"Kami mengeluarkan insentif itu untuk seluruh pabrikan dunia, termasuk Indonesia. Kita tidak akan menyasar cuma satu manufaktur," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah terkesan memburu investasi Tesla sebagaimana dijanjikan Elon Musk. Hanya saja, hingga kini investasi itu belum direalisasik, menyusul kenyataan Elon Musk malah memilih Malaysia sebagai basis operasional di kawasan Asia Tenggara.

Awal bulan ini, Menko Marves Luhut B Pandjaitan dikabarkan menemui Tesla di Amerika Serikat. Namun sejauh ini, belum terdapat informasi progress komitmen investasi Tesla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper