Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap! Tesla Eks Blue Bird (BIRD) Bakal Dilelang

Blue Bird (BIRD) akan melelang sekitar 25 sampai 30 unit mobil listrik, termasuk unit Tesla.
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan taksi biru PT Blue Bird Tbk (BIRD) bakal melelang hingga 30 unit kendaraan listrik miliknya sekitar Mei-Juni 2024.

Direktur Utama Blue Bird, Andrianto Djokosoetono, mengatakan sekitar 25 sampai 30 unit kendaraan listrik yang akan dilepas pada 2024 tersebut merupakan bekas unit taksi yang sebelumnya telah digunakan.

“Unit pertama kita ada 25 unit mungkin [sampai] 30 unit lah tahun depan kita mulai jual kira-kira bulan Mei dan Juni [tahun depan] ya,” ujar Andre di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 28 April 2023, Blue Bird memiliki 125 unit mobil listrik, yang terdiri atas BYD sebanyak 75 unit, Hyundai Ioniq 5 sebanyak 50 unit, serta 5 unit kendaraan listrik Tesla.

Jumlah kendaraan listrik itu pun sudah bertambah hingga 195 unit sampai awal Agustus 2023. Blue Bird sendiri berencana untuk menambah hingga 500 kendaraan listrik sampai dengan akhir 2023

“Kami sebenarnya baru mau lepas untuk yang eks taksi itu mulai tahun depan,” tuturnya.

Blue Bird memiliki standar operasional untuk melakukan penjualan armada taksi termasuk kendaraan listrik yang usianya sudah mendekati lima tahun. Adapun mobil listrik Tesla yang dimiliki BIRD telah dioperasikan sejak 2019.

Wakil Direktur Teknik dan Pemeliharaan Blue Bird Astu Rahino Adi sebelumnya mengatakan kendaraan listrik dengan umur melebihi empat hingga lima tahun memiliki biaya perawatan yang lebih mahal.

Biaya perawatan yang dibutuhkan pada tahun pertama pun berkisar Rp150.000 sampai Rp200.000 per bulannya. Namun, memasuki tahun keempat dan kelima, biaya perawatan akan membengkak hingga 10 sampai 15 kali lipat.

Mahalnya biaya perawatan mayoritas disebabkan oleh penggantian sel dalam baterai. Hal tersebut karena produsen kendaraan umumnya hanya memberi garansi penggantian sel berdasarkan jarak tempuh kendaraan tersebut.

“Kalau di awal-awal, penggantian baterai itu digaransi. Tetapi, kalau kilometernya sudah melewati garansi, kita harus beli sendiri,” ujar Astu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper