Bisnis.com, JAKARTA — Periode Semester II/2023 merupakan masa memasuki pertarungan politik jelang Pemilu 2024 yang berlangsung pada Februari tahun depan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut hajatan demokrasi itu berpotensi memberikan imbas positif.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan momentum pertumbuhan perekonomian merupakan salah satu fokus di negara-negara Asia Tenggara, terlebih lagi industri otomotif memberikan kontribusi yang cukup dominan terhadap perekonomian.
“Industri otomotif adalah salah satu sektor yang cukup dominan. Saat ini kontribusi cukup baik terhadap ekonomi dan harusnya jangan terpengaruh [Pemilu 2024],” ujar Kukuh kepada Bisnis, Rabu (19/7/2023).
Dia menyebut Gaikindo juga tidak terlalu memusingkan Pemilu 2024 yang akan menjadi momen pergantian kepemimpinan Indonesia. Menurutnya, para pelaku industri cukup fokus pada perekonomian dan menjaga momentum yang ada.
Adapun Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil menembus hingga 1,05 juta unit sampai akhir 2023 seiring kondisi perekonomian Indonesia yang dinilai masih cukup solid.
Lebih lanjut, dia mengatakan segmen kendaraan kelompok multi low purposes (MPV), khususnya LMPV dan Low Cost Green Car (LCGC) masih akan mendominasi penjualan hingga akhir tahun.
Baca Juga
“Kita harus menjaga momentum penjualan ekspor dan domestik juga sudah bagus, Kita itu sudah swasembada kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan itu harus kita jaga,” tuturnya.
Data Gaikindo menunjukkan kinerja penjualan mobil di Indonesia periode Januari-Juni 2023 mencapai 505.985 unit secara wholesales, atau naik 6,5 persen dibandingkan 475.030 pada periode sama tahun lalu.
Adapun penjualan mobil secara ritel sampai dengan Juni 2023 sebanyak 502.536 unit atau naik 8 persen dari 465.257 unit dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Kinerja bulanan atau month-to-month (MtM) menunjukkan distribusi mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) tumbuh 0,6 persen, dari sekitar 82.104 unit pada Mei, menjadi 82.581 unit bulan lalu.
Sebaliknya, penjualan secara ritel mengalami penurunan 3,1 persen. Pada Mei lalu, penjualan ritel mencapai 82.559 unit, tetapi pada Juni mencapai 80.021 unit.