Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi Motor Listrik Minim Realisasi, Ini Keluhan Kemenperin

Dari alokasi 200.000 unit motor listrik yang mendapatkan subsidi, masih tersisa 99,3 persen belum direalisasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka suara perihal sepinya peminat insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), khususnya untuk kendaraan listrik roda dua. 

Berdasarkan laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISapira) pada Senin (12/6/2023) pukul 15.05 WIB, dari 200.000 unit motor listrik yang disiapkan pemerintah, baru sebanyak 5 unit terverifikasi dengan 4 unit tersalurkan dan sebanyak 723 unit tengah dalam proses pendaftaran.

Dengan demikian kuota yang tersisa untuk insentif kendaraan listrik roda dua ini masih mencapai 199.268 unit. Angka ini sama dengan 99,63 persen dari kuota yang disediakan. 

Menteri Perindustrian Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan bahwa realisasi insentif KBLBB membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran berkaitan dengan mengubah pola pikir masyarakat.

“Insentif kendaraan listrik ini tujuannya gak mudah, mengubah cara berpikir, mengubah kultur orang dia harus diubah ke listrik, ini butuh waktu,” tutur Agus saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (12/6/2023).

Namun dalam hal ini Agus menyebutkan pihaknya tetap optimistis dengan program ini Kemenperin telah membantu percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik demi target Net Zero Emission 2060 mendatang.

“Yang terpenting bantuan pemerintah untuk motor listrik ini kita keluarkan karena itu dalam rangka mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” tambah Agus. 

Padahal insentif motor listrik disebutkan akan menggairahkan pasar motor listrik di Indonesia. Hal ini diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) dalam catatan Bisnis pada Senin (1/5/2023). 

"Harapannya kalau ada subsidi bisa meningkatkan penjualan motor listrik, tapi saat ini belum bisa terlihat dan kami juga masih belum menerima report tapi secara umum dengan subsidi ini bisa menggairahkan pasar kendaraan listrik," tutur Hananto.

Berdasarkan pantauan Bisnis pada Selasa (6/6/2023), mengacu data situs kuota subsidi pembelian motor listrik masih tersisa 199.351 unit. Artinya, minat pembelian motor listrik bersubsidi baru mencapai 649 unit dari total kuota sebesar 200.000 unit.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper