Bisnis.com, JAKARTA- Mercedes Benz meluncurkan mobil anyar seri E-Class untuk pasar Eropa, Amerika, dan China pada Selasa (25/4/2023) waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, pada Rabu (26/4/2023), peluncuran itupun menandai generasi terakhir teknologi internal combustion engine (ICE) dari model Mercy E-Class. Produksi mobil baru ini berpusat di Jerman dan China, serta mulai dipasarkan pada kuartal III/2023.
Untuk waktu selanjutnya, model E-Class akan berbasis platform teknologi baterai, menyusul kehadiran model HEV.
"Membangun baterai secara retrospektif selalu merupakan kompromi. Kami memiliki E-Class serba elektrik, dan itu adalah EQE," kata Chief Technology Officer Markus Schaefer.
Mobil ini menampilkan infotainment "hyperscreen" di bagian depan kendaraan, hiburan di kursi belakang, dan proyeksi bintang Mercedes di lampu rem, dengan pilihan hiburan yang diadaptasi untuk audiens di pasar dari Eropa hingga Korea Selatan dan China.
Model ini akan mulai dijual di Amerika Serikat pada akhir tahun dan China pada awal 2024.
Baca Juga
Mercedes-Benz menargetkan penjualan baterai-listrik secara eksklusif secara global pada 2030, dengan syarat jika pasar bias menjanjikan peluang lebih besar.
Namun sebelumnya, Mercy mengungkapkan telah memangkas investasi pengembangan teknologi ICE dan PHEV hingga 80 persen. Dana investasi itupun sebagian besar kemudian dialihkan untuk pengembangan EV, yang tercatat sebesar Rp44 miliar untuk periode 2022 hingga 2030.
Pembuat mobil lain telah mulai membunyikan lonceng kematian pada model mesin pembakaran, dengan Volkswagen mengumumkan Golf 8 akan menjadi edisi mesin pembakaran terakhir dari kendaraan yang selama beberapa dekade menduduki daftar terlaris di Eropa.
Lain hal dengan BMW. Pabrikan yang satu ini memang akan menyetop produksi mobil ICE di Jerman, tetai membuka opsi produksi mobil konvensional di negara lain.