Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antrean Hyundai Ioniq 5 Tembus 4.000 Unit, Hyundai Genjot Produksi

Antrean pembelian mobil listrik Hyundai Ioniq 5 berpotensi semakin panjang seiring stimulus insentif PPN DTP bergulir.
Ioniq 5 menghadirkan pengalaman baru melalui desain EV inovatif yang menggugah ikon pembentuk DNA desain Hyundai. /Hyundai
Ioniq 5 menghadirkan pengalaman baru melalui desain EV inovatif yang menggugah ikon pembentuk DNA desain Hyundai. /Hyundai

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hyundai Indonesia Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan inden mobil listrik Ioniq 5 saat ini mencapai 4.000 unit.

Chief Operation Officer (COO) PT HMID Makmur mengatakan bagi masyarakat yang ingin membeli Ioniq 5, bisa lebih dulu daftar mengantre agar tidak terlalu lama menunggu.

Pasalnya, setelah adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen dari pemerintah pesanan mobil listrik tersebut melonjak. Hyundai sendiri tidak memungkiri bahwa akan ada kenaikan permintaan.

"Saat ini inden kami 4.000 unit [outstanding inden]. Jadi  bagi konsumen yang tidak sabar, misalkan mereka mau menggunakan harga awal [tanpa insentif], ya kami mempersilahkan karena ini kan keputusannya dengan konsumen," kata Makmur di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Inden Ioniq 5 inipun berpotensi kian panjang seiring kucuran insentif PPN DTP yang telah bergulir. Terkait hal itu, Makmur menyampaikan bahwa pihaknya masih belum bisa menjawab pertanyaan terkait, karena masih menunggu petunjuk dan teknis kebijakan tersebut.

Kendati demikian, HMID akan terus berkoordinasi dengan prinsipal pusat untuk menggenjot produksi Ioniq 5 di Indonesia. Alhasil, saat ini kapasitas produksi bisa mencapai dua sampai tiga kali lipat dari kapasitas normal.

Sehingga, hal ini dapat memangkas inden yang awalnya setahun bisa menjadi sekitar enam bulan.

"Kalau produksi kita sudah di support Hyundai Motor Corp Korea, jadi mereka sangat menyambut baik atas dukungan pemerintah untuk kendaraan listrik ini. Untuk angka persisnya [produksi] tergantung dari shipment komponen ke kita. Tapi at least bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat," tutup Makmur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper