Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja penjualan mobil penumpang China tercatat sebanyak 1,61 juta unit pada Maret 2023. Dalam jumlah tersebut, mobil listrik berhasil berkontribusi sebanyak 34 persen.
Secara terperinci, Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) melaporkan mobil listrik murni dan jenis hibrida plug-in atau PHEV berhasil tumbuh 21,9 persen.
Tentunya, sebagai jenama otomotif yang berasal dari ‘Negeri Tirai Bambu’, BYD berhasil memimpin pasar dengan pangsa 35,5 persen, sedangkan produsen mobil milik Elon Musk bertengger di posisi dua dengan kontribusi 14 persen.
Hal ini dilandasi oleh harga NEV atau sebutan kendaraan ramah lingkungan di China yang diberikan diskon akibat perang harga dan penurunan biaya baterai. Sehingga, memberikan tekanan pada penjualan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE).
Adapun, lebih dari 40 merek telah bergabung dalam perang harga yang dimulai oleh Tesla tahun ini. Akibatnya, Nissan, Toyota, dan Volkswagen, yang telah mulai menawarkan diskon agresif pada model ICE terlaris mereka untuk mempertahankan pangsa pasar.
Tak hanya dari produsen, otoritas lokal juga melihat industri otomotif sebagai pilar ekonomi juga telah meluncurkan subsidi pembeli untuk mendorong permintaan, dan beberapa dari program ini telah memacu proses industri otomotif di China.
Baca Juga
Namun, secara kumulatif penjualan mobil dalam kuartal I 2023 di China ini malah turun 13,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibanding tahun sebelum nya pada periode yang sama sebelumnya.
Penjualan mobil di bulan Maret adalah 1,61 juta unit, kata. Dalam tiga bulan pertama, penjualan turun 13,4% menjadi 4,33 juta unit, tambahnya.
Kendati demikian, menurut Sekretaris Jenderal CPCA, Cui Dongshu mengatakan bahwa April akan menjadi titik pertumbuhan penjualan mobil di China seiring dengan pulihnya pandemic Covid-19.