Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi Motor Listrik Bakal Diketok, dari Hartono, Arsjad Rasjid hingga Indomobil Bakal Untung

Subsidi kendaraan listrik yang bakal menyasar sepeda motor akan menguntungkan beberapa perusahaan seperti Indika Energy (INDY) dan Indomobil (IMAS).
Pengunjung mencoba motor listrik Gesit di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung mencoba motor listrik Gesit di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyampaikan hari ini akan mengumumkan subsidi dan insentif bagi kendaraan listrik. Tak hanya mobil listrik, motor listrik pun akan mendapatkan subsidi sebesar Rp7 juta per unit.

Pengumuman kebijakan subsidi dan insentif kendaraan listrik ini dijadwalkan pada hari ini, Senin (6/3/2023). Pengumuman itu akan dilakukan  Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kebijakan subsidi kendaraan listrik akan menyasar sepeda motor terlebih dulu. Untuk mobil listrik, pemerintah masih meninjau ulang niatan tersebut. 

"Tadi yang mobil-mobil listrik saya tanya antrinya ada yang setahun indennya. Apalagi diberi insentif. Tetapi tetap dalam perhitungan dan kalkulasi nanti," kata Jokowi dalam ajang IIMS 2023 beberapa waktu lalu. 

Berikut motor listrik yang calon penerima subsidi pembelian Rp7 juta dari pemerintah :

1. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)

Emiten sepeda listrik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) Melalui PT Juara Bike dengan merk Selis, SLIS berfokus pada perakitan kendaraan listrik dengan berbagai produk di antaranya E-Motor, E-Bike, dan E-Moped.

Berdasarkan pantauan Bisnis dari situs P3DN, motor listrik Selis E-Max telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri dengan nilai 53,69 persen. Motor listrik produksi Tangerang itu telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 5034/SJ-IND.8/TKDN/10/2022.

Selis, produsen Motor listrik asli Indonesia ini menawarkan beberapa pilihan motor listrik. Mulai dari, e-max, Agats hingga Go Plus sebagai varian termahalnya. 

2. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), Grup MCAS menggandeng perusahaan layanan ekspedisi PT SiCepat Express Indonesia (SiCepat) merambah bisnis kendaraan listrik dengan merek Volta melalui perusahaan patungan PT Volta Indonesia.

Motor listrik Volta 401 telah mengantongi sertifikat TKDN per tanggal 23 September 2022 dengan nomor 4648/SJ-IND.8/TKDN/9/2022. Motor ini telah melampaui target minimum TKDN dengan nilai 47,36 persen.

Volta menjual beberapa jenis motor listrik seperti S401, Mandala, hingga Volta Virgo. 

3. Gesits

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi ini terjun ke untuk menjual motor listrik dengan merek Gesits. Gesits merupakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dengan PT Gesits Technologies Indo.

Belakangan, Indonesia Battery Corporation (IBC) menguasai saham mayoritas Wika Manufaktur sebesar 53,93 persen. Dengan begitu, IBC merupakan pemegang saham pengendali Gesits.

Motor listrik Gesits G1 milik PT Wika Industri Manufaktur ini telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 810/SJ-IND.8/TKDN/4/2021 per 14 April 2021. Gesits G1 yang dirakit di Bogor, Jawa Barat mempunyai nilai TKDN 46,73 persen. Kemudian, yang terbaru ada Gesits Raya yang meluncur di IIMS 2023 beberapa waktu lalu. 

4. PT Indika Energy Tbk (INDY)

Emiten produsen energi, PT Indika Energi Tbk. (INDY) memiliki motor listrik dengan brand Alva One yang resmi diluncurkan pada ajang GIIAS 2022. Dalam ekspansinya ke sektor kendaraan listrik, INDY juga menargetkan pabrik sepeda motor listrik di bawah naungan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI).

Sertifikat TKDN Alva One dengan merek tipe Alva ACC-BN A/T (ONE) per 19 Januari 2023 telah memiliki komponen lokal sebanyak 33,07 persen dengan nomor 657/SJ-IND.8/TKDN/1/2023.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid masih menjabat sebagai CEO INDY.

5. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) 

PT Indomobil Sukses International Tbk. (IMAS) memboyong tiga motor listrik sekaligus dalam ajang Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023.

IMAS melalui anak usaha perusahaan PT Indomobil Emotor Internasional mulai merambah distribusi kendaraan listrik dengan brand Yadea untuk meningkatkan kinerja perseroan pada tahun ini.

Ketiga motor listrik yang diperkenalkan, antara lain Yadea G6, Yadea G6, Yadea E8s Pro, dan Yadea T9. Kabarnya, motor ini baru akan diproduksi lokal yang berlokasi di pulogadung ke depannya. 

6. PT Hartono Istana Teknologi

Produsen motor listrik milik konglomerat Hartono bersaudara, akan terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada produk motor listriknya.

Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi Tekno Wibowo menyampaikan bahwa saat ini motor listrik perseroan dengan merek Polytron baru memiliki komponen lokal 30 persen. Ke depan, perusahaan akan meningkatkan TKDN lebih dari 50 persen. 

Kemudian, hingga saat ini, Polytron sudah meluncurkan beberapa produk motor listrik di Tanah Air, mulai dari Polytron Evo, Fox-R dan T-Rex.  

7.  PT Green City Traffic   

Pembuat motor listrik Indonesia, ECGO EV Moto telah menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60 persen pada 2023.

COO dan Co-Founder ECGO EV Moto Gary Prawira mengatakan target yang sudah ditetapkannya tersebut diyakini dapat menjadi ‘jembatan’ agar pihaknya mendapatkan subsidi pembelian motor listrik yang sudah dicanangkan pemerintah. Saat ini Ecgo memasarkan dua model, yakni Ecgo 3 dan 5.

8. PT Terang Dunia Internusa

PT. Terang Dunia Internusa (TDI) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) United E-Motor merupakan produsen motor listrik dengan membawa tagline “Program Langit Biru” yang merupakan program untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara dengan mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dari sumber tidak bergerak (industri) maupun sumber bergerak yaitu kendaraan bermotor.

Produsen ini telah memiliki berbagai varian kendaraan listrik mulai dari MX 1200, T 1800 hingga TX 3000. Motor listrik United T1800 yang memiliki nomor sertifikat 2601/SJ-IND.8/TKDN/6/2021 per 25 Juni 2021, dengan TKDN sebesar 26,73 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper