Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan kendaraan listrik mencakup baterai murni dan hibrida plug-in di China pada Januari 2023 telah terjual sebanyak 332.000 unit, merosot 48,3 persen secara bulanan atau month to month (mtm).
Dilansir bloomberg.com pada Kamis (9/2/2023), menurut Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) penurunan penjualan mobil bulan lalu disebabkan oleh liburan Tahun Baru Imlek China.
Pasalnya, liburan ini membuat kinerja produksi dihentikan dan hanya segelintir diler saja yang tetap buka, sehingga penjualan mobil di negeri tirai bambu tersebut mengalami penurunan.
Terlebih, penghapusan subsidi nasional untuk pembelian kendaraan listrik awal tahun mempengaruhi penurunan penjualan beberapa perusahaan pembuat mobil seperti Xpeng Inc., Nio Inc., dan Zhejiang Leapmotor Technologies Ltd.
"Penjualan mobil energi baru di bulan Januari tidak memenuhi harapan kami, dengan penurunan penjualan tahunan yang jarang terjadi dalam satu bulan,” kata Sekretaris Jenderal CPCA Cui Dongshu.
Sementara dua raksasa pembuat mobil listrik di China tetap meneruskan tren penjualan positif secara bulanan, BYD Co. berhasil mencatatkan penjualan 151.341 unit, meroket 115 persen.
Baca Juga
Sedangkan pabrikan AS Tesla Inc. menorehkan penjualan 66.051 mobil, tumbuh 10 persen secara bulanan. Rinciannya, sebanyak 26.843 sedan Tesla Model 3 dan SUV Model Y buatan China dikirim ke pelanggan lokal, sementara 39.208 diekspor.
Realisasi penjualan Tesla tersebut merupakan hasil dari strategi perusahaan yang melakukan pemotongan harga mobil yang agresif pada awal tahun.
Secara keseluruhan, penjualan mobil penumpang di China merosot 38 persen YoY di bulan Januari menjadi 1,29 juta, data PCA menunjukkan.
Adapun, secara bulanan turun 40 persen dan diklaim menjadi penjualan mobil terendah di China sejak April tahun lalu, ketika China sedang dalam pergolakan penguncian Covid.