Bisnis.com, JAKARTA — Toyota Astra Motor mengeklaim tingkat komponen lokal Innova Zenix Hybrid telah mencapai 60 persen.
Direktur Marketing PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa beberapa model kendaraan elektrifikasi untuk pasar Indonesia sudah tersedia.
Sejumlah model tersebut adalah Baterry EV atau BEV yang menggunakan teknologi baterai secara penuh, tidak ada mesin konvensional sama sekali sehingga untuk mengisi bahan bakar hanya bisa dengan mengecas.
Sementara Plug-In Hybrid adalah teknologi yang menggabungkan teknologi charging BEV dan mesin konvensional, kedua teknologi ini akan optimum dengan penggunaan charger listrik sebagai pengisi daya. PHEV tak hanya dapat diisi daya tetapi juga bisa hybrid.
Model lainnya adalah Hybrid EV, yang merupakan salah satu model elektrifikasi paling favorit saat ini karena lebih praktis. Baik dari sisi pengecasan secara otomoatis tidak perlu ada charger khusus.
"Khusus di Hybrid EV ini, kami ada satu model yang memang di produksi di Indonesia yaitu Innova Zenix Hybrid, kurang lebih 60 persen sudah menggunakan sumber lokal. Setelah ini, kami harap bisa ditingkatkan," ujarnya kepada Bisnis, dikutip, Selasa (7/2/2023).
Sejauh ini, Anton melihat tingkat permintaan Innova Hybrid ini berada di luar perkiraan. Berdasarkan data sekitar 12.000 unit SPK yang terkumpul saat diluncurkan pada November 2022 hingga Januari 2023, sebanyak 9.000 konsumen memilih tipe Hybrid. Seiring dengan tingkat permintaan, TAM menyiapkan layanan di seluruh Indonesia guna mendukung konsumennya.
Dia memperkirakan tingkat permintaan khususnya untuk Innova Zenix Hybrid EV masih akan tumbuh.
"Untuk 2 bulan berjalan, komposisi suplai kami untuk Hybrid EV di Kijang ada di sekitar 40 persen dari total supply mungkin di sekitar 2.000 unit sebulan. Ke depan akan kita lihat perkembangannya," jelasnya.
Belum lagi dengan rencana pemerintah memberikan insentif, imbas yang paling mungkin terjadi adalah menumbuhkan tingkat permintaan untuk kendaraan listrik. Pasalnya, rencana insentif bisa menjadi stimulus pasar.
"Adanya rencana insentif tentu harapannya memberikan dampak positif ya. Tapi sejauh ini kami lihat belum ada dampak yang besar ya karena memang belum diumumkan juga secara detail programnya," terangnya.
Dari segi standardisasi, dia berpendapat setiap perusahaan pasti memiliki aturan dan strategi masing- masing. Namun, selama sebuah produk bisa dipasarkan di Indonesia pastinya harus memenuhi syarat yang ditentukan. Hal itu termasuk melewati proses homologasi dari pemerintah, sehingga standardisasinya diatur oleh regulator.