Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan produsen mobil listrik, Tesla Inc. mengawali 2023 dengan menorehkan kinerja positif dari sisi penjualan mobil di China. Penjualan mobil listrik Tesla menembus 66.051 unit atau tumbuh 10 persen secara tahunan.
Dilansir insideevs pada Selasa (7/2/2023), Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), melaporkan pertumbuhan penjualan mobil listrik Made in China (MIC) itu ditopang oleh sedan entry level Model 3 dan crossover Model Y.
Tak hanya itu, kinerja Tesla Januari 2023 meningkat 18 persen secara month to month (mtm). Pada Desember 2022, penjualan mobil listrik milik perusahaan Elon Musk mencapai 55.796 unit.
Peningkatan tersebut tak lepas dari insentif pemotongan harga sebesar 20 persen yang diumumkan pada awal Januari. Awalnya, diskon pembelian mobil Tesla itu mengejutkan beberapa pelanggan, tetapi kemudian jumlah pesanan baru melonjak hingga mencapai 30.000 pesanan sepekan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tesla berencana meningkatkan kapasitas produksi pada pabriknya di Shanghai pada Februari dan Maret 2022 Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan yang melonjak setelah memberikan diskon besar-besaran untuk model mobil terlaris.
Menurut laporan Reuters, produsen mobil listrik asal AS ini berencana memproduksi 20.000 unit per minggu di pabrik Shanghai, yang merupakan pabrik paling produktif dan menguntungkan di antara pabrik Tesla lainnya.
CPCA juga mengungkapkan tingkat produksi tersebut sama dengan kapasitas produksi bulan September, saat mencapai 82.088 mobil Model 3 dan Model Y.
Sebagai informasi, perusahaan mobil Elon Musk masih memegang mahkota sebagai produsen kendaraan listrik berbasis baterai terlaris di dunia pada 2022.
Tesla mencetak rekor penjualan sebanyak 1.313.851 unit sepanjang 2022, tumbuh sebesar 40 persen yoy. Berdasarkan model, penjualan Tesla selama 2022 ditopang sedan entry level Model 3 level dan crossover Model Y dengan jumlah 1.247.146 unit, sedangkan sedan kelas atas Model S dan SUV Tesla Model X berjumlah 17.147 unit.