Bisnis.com, JAKARTA – PT Hartono Istana Teknologi, produsen motor listrik milik konglomerat Hartono bersaudara menegaskan pihaknya tidak gentar meski pembuat motor listrik asal Jepang akan terjun ke pasar motor berbasis setrum.
Sebagaimana diketahui, Honda, Yamaha dan Suzuki masih belum meluncurkan produk motor listrik berbasis baterai. Namun, melihat sepak terjang merek tersebut di Indonesia maka sangat mungkin bagi mereka untuk secara cepat mengambil alih pasar motor listrik Tanah Air saat ini, terlebih para prinsipal itu tengah mengebut produk motor listrik untuk pasar global.
Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi Tekno Wibowo melihat gelagat pabrikan motor asal Jepang itu mengebut proyek motor listrik, bukan sebagai ancaman serius . Sebab, pabrikan motor listrik dengan merek Polytron itu optimistis untuk menjadi market leader di pasar kendaraan ramah lingkungan ini.
“Polytron menganggap hal tersebut bukan ancaman. Berdasarkan pandangan Polytron bahwa hal tersebut adalah wajar jika tumbuh pemain baru, karena hal ini tergambar dari tingginya kebutuhan maka pastinya pemain bisnis baru akan juga tumbuh, yang menjadi concern kami adalah bagaimana berupaya untuk merebut pasar dan hati konsumen agar selalu menjadi pilihan utama,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, kata Tekno, Polytron memiliki beberapa strategi agar bisa bersaing di pasar motor listrik ini. Mulai dari inovasi dan terobosan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Tanah Air.
“Harapannya ini lah yg akan menjadi pembeda antara produk kami dengan merek lain,” tambahnya.
Baca Juga
Selain itu, perusahaan yang sudah lama di dunia alat elektronik ini menyebut skema penyewaan baterai kendaraan listriknya bisa menjadi pembeda dengan merek lain. Pasalnya, hal tersebut akan menguntungkan bagi masyarakat yang ingin menjajal motor listrik.
“Polytron juga berkonsentrasi pada kebutuhan pasar agar dapat memiliki motor listrik dengan mudah dan sistem sewa baterai yang relatif terjangkau membuat [pelanggan] bebas dari rasa khawatir karena kami akan akan bertanggung jawab atas biaya perawatan, dan biaya penggantian baterai,”pungkasnya.
Sebagai informasi, konsumen Polytron dapat melakukan penyewaan baterai dengan masa kontrak selama 3 tahun seharga total Rp9 juta. Setelah masa kontrak 3 tahun selesai, pemilik kendaraan dapat menyewa baterai dengan sejumlah skema.
Skema yang ditawarkan adalah sewa Rp250.000 per bulan. Polytron menyediakan pilihan masa kontrak dari per bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan seterusnya.