Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Wuling Kerek Harga Air ev Jelang Subsidi Mobil Listrik Diketok

Wuling Motors menilai penyesuaian harga tidak sekadar menyasar lini mobil listrik, melainkan pula model lainnya.
Wuling Motors Indonesia mengenalkan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia, Air ev sebagai kendaraan ramah lingkungan - BISNIS/Jaffry Prabu Prakoso.
Wuling Motors Indonesia mengenalkan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia, Air ev sebagai kendaraan ramah lingkungan - BISNIS/Jaffry Prabu Prakoso.

Bisnis.com, JAKARTA – Wuling Motors menepis kabar kenaikan harga Air ev yang dianggap mengincar keuntungan dari subsidi kendaraan listrik yang bakal digulirkan pemerintah.

Brand and Marketing Director Wuling Indonesia Dian Asmahani mengatakan penyesuaian harga pada produknya disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari biaya operasional hingga aspek lain yang biasa dilakukan pada setiap tahunnya.

“Penyesuaian harga ini biasa kami lakukan di awal tahun yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biaya operasional, material, transportasi, dan aspek lainnya yang mengalami perubahan setiap tahun,” ungkap Dian kepada Bisnis, Senin (6/2/2023).

Lebih lanjut, Dian juga mengatakan bahwa peningkatan harga ini tidak hanya menyasar line up mobil listriknya saja, melainkan lini produk seperti Confero, Cortez dan Almaz juga mengalami penyesuaian harga.

“Penyesuaian harga produk yang kami lakukan per 1 Januari 2023 ini tidak hanya dikenakan pada Air ev saja, namun juga terjadi kepada seluruh lini produk Wuling yang dipasarkan di Indonesia, termasuk Confero series, Cortez series dan Almaz series,” tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, wacana subsidi kendaraan listrik kencang didengungkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut meyakini bahwa regulasi insentif kendaraan listrik akan terbit pada bulan ini dengan skema pemotongan pajak 10 persen.

“Nanti yang mobil itu insentifnya dari 11 , kita bikin 1 persen,” ujar Luhut beberapa waktu lalu.

Apabila pernyataan Luhut merujuk kepada PPN, artinya pembeli mobil listrik hanya akan membayar PPN 1 persen. Alhasil, turunnya pajak akan membuat biaya yang dikeluarkan calon pembeli mobil listrik akan berkurang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper