Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka menekan emisi karbon sekaligus mendukung agenda pemerintah pada Presidensi G20, PT Toyota Astra Motor turut melakukan sumbangsih untuk menekan emisi karbon hingga ribuan ton melalui gabungan unit mobil elektrifikasi miliknya hingga September 2022.
Dalam kesempatan workshop yang digelar PT Astra International Tbk (ASII) pada Rabu (29/9/2022), Marketing Division Head PT Toyota Astra Motor, Lina Agustina menjelaskan bahwa produk elektrifikasi Toyota, yakni Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV) telah menekan emisi karbon sebanyak 7 ribu ton.
“7 ribu unit ini [mobil listrik Toyota], sudah bisa melakukan pengurangan karbon sampai dengan 7 ribu ton, jadi kita bisa mengatakan bahwa ini salah satu pencapaian Toyota,” kata Lina.
Lebih lanjut, Lina menyebutkan sebenarnya musuh yang harus dilawan untuk menekan emisi karbon bukanlah mobil Internal Combustion Engine (ICE) atau mobil dengan teknologi tertentu. Melainkan, katanya, yang harus diberantas adalah karbon footprint, seperti halnya Toyota yang melakukan langkah secara nyata dengan mengeluarkan unit-unit EV, termasuk BEV, PHEV, dan HEV.
Adapun, Toyota berkomitmen kedepannya untuk terus berkontribusi dalam menekan emisi karbon, seperti rencannya pada 2030 mendatang, Toyota akan mempunyai 35 model full battery dan pada tahun yang sama, sebanyak 30 persen akan dihasilkan mobil EV.
Sebagai informasi, Toyota sudah terjun ke dalam produksi EV sejak 2009 - 2014 dengan enam model HEV, dan terjual sebanyak 1.220 unit. Selanjutnya, pada 2015 - 2020 Toyota mengeluarkan sembilan model HEV, satu model PHEV, dan satu BEV dengan total penjualan 2.436 unit.
Baca Juga
Terakhir, pada 2021-2022 Toyota menjual EV dengan jumlah yang lebih fantastis, yaitu sebanyak 3251 unit dengan sepuluh unit model HEV, dua unit model PHEV dan 1 model BEV.