Bisnis.com, JAKARTA – Gempuran kendaraan listrik, terutama roda dua terus berkembang pesat di Indonesia. Terlebih lagi, pemerintah telah menyusun kebijakan merangsang pasar kendaraan elektrik, serta berencana menyetop produksi otomotif berteknologi ICE.
AHM sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi dan distributor kendaraan merek Honda ini siap bersaing di pasar kendaraan listrik.
General Manager Komunikasi PT Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin mengatakan bahwa pihaknya sudah memulai riset dan melakukan survei pasar terkait motor listrik ini, salah satu upaya riset yang dilakukan AHM adalah dengan mengeluarkan PCX Electric.
“Kami juga memproduksi PCX Elektrik di pabrik kami yang juga kami gunakan sebagai salah satu sarana survei dan bekerja sama dengan stakeholder terkait,” ujar Muhib saat dihubungi Bisnis pada Rabu (28/9/2022).
Muhib juga membeberkan bahwa rencana dari AHM mengenai target yang akan direalisasikan dalam waktu dekat adalah penyampaian roadmap mengenai elektrifikasi AHM yang akan dikeluarkan segera pada 2022.
Terakhir, menanggapi gempuran EV yang terjadi saat ini, AHM melihat hal ini sebagai upaya persiapan sekaligus mengedukasi masyarakat menuju era elektrifikasi, yang artinya konsumen memiliki banyak alternatif untuk dipelajari dan dapat mengenal lebih dekat kendaraan berbasis baterai.
Baca Juga
Dalam pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri, pemerintah telah menerbitkan berbagai aturan, teranyar Inpres No. 7/2022 terkait penggunaan kendaraan listrik untuk operasional instansi. Selain itu, pemerintah juga berharap agar produksi otomotif bermesin konvensional perlahan disetop.
Hal itu sebelumnya diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menyatakan pemerintah akan menyetop seluruh produksi kendaraan bermotor roda empat yang berbahan bakar minyak (BBM) atau fosil pada 2035.
Luhut mengatakan pemerintah serius untuk menggunakan kendaraan listrik untuk kegiatan sehari-hari, termasuk juga di pemerintahan. Menurutnya, hal tersebut harus dilakukan guna mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap permintaan minyak mentah yang saat ini sebagian besar masih impor.