Bisnis.com, JAKARTA- Hyundai Motors Indonesia berhasrat menjadikan produk anyarnya Stargazer sebagai tulang punggung penjualan domestik. Mobil berbasis produksi di Indonesia itu diharapkan mampu mencuri peluang pada segmen low multipurpose vehicle (LMPV).
Secara resmi, Hyundai Stargazer diluncurkan pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung pada 11-21 Agustus kemarin. Stargazer merupakan salah satu penghuni tetap pabrik Hyundai yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, dengan total kapasitas 250.000 unit per tahun.
Selain memproduksi Stargazer, pabrik yang baru diresmikan pada Maret lalu itu juga membesut Hyundai Creta. Karena itu, sebagai produk yang secara lokal diproduksi utuh di Pabrik Cikarang, Stargazer diharapkan mampu menjadi tumpuan penjualan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
Chief Operating Officer HMID Makmur mengungkapkan kehadiran Stargazer melengkapi lini penjualan prinsipal asal Korea Selatan itu. Sebelumnya, Hyundai telah meluncurkan produk CKD maupun CBU seperti Palisade, Santa Fe, Staria, hingga mobil listrik Ioniq.
“Ini akan menjadi backbone, kami baru punya produk CBU dan CKD lokal. Lokal kuantitas besar, itu Creta dan Stargazer,” ungkap Makmur, di sela kegiatan uji berkendara di Malang, Rabu malam (31/8/2022).
Lewat Stargazer, Makmur berharap HMID mampu babat alas pada segmen LMPV. “Sebab di Indonesia, segmen paling gemuk ada pada MPV dan SUV ini,” tegas Makmur.
Baca Juga
HMID pun telah mendistribusikan sebanyak 500 unit Stargazer kepada jaringan dealer di Indonesia pada akhir Juli lalu. Dari jumlah itu, sekitar 300 unit telah diserahkan kepada para konsumen.
“Sedangkan SPK [Surat Pemesanan Kendaraan] yang kami terima telah mencapai 4.000 unit lebih,” ungkap Makmur.