Bisnis.com, JAKARTA – LG Energy Solution Ltd (LGES) resmi menandatangani kesepakatan dengan Isuzu Motors Jepang untuk memasok baterai kendaraan listriknya.
Isuzu lebih memilih LGES yang berlokasi di Korea Selatan dibandingkan Panasonic, sebab produsen Jepang itu telah menjual sebagian besar baterainya kepada perusahaan milik Elon Musk, Tesla.
“Panasonic memasok sebagian besar baterainya ke Tesla sehingga pembuat mobil Jepang mencari perusahaan lain untuk mendapatkan baterai,” ujar pihak LGES dikutip dalam Econotimes, Rabu (6/8/2022).
Sesuai Reuters, LG Energy Solution mampu mengamankan kesepakatan untuk pasokan adonan senilai $763 juta atau sekitar KRW1 triliun. Pihaknya menyampaikan bahwa nilai tersebut dapat lebih besar Isuzu Motors akan meminta lebih banyak baterai di kemudian hari.
Melalui kerja sama tersebut, baterai direncanakan akan digunakan pada truk Isuzu Elf versi listrik terbaru. Produsen mobil Jepang ini dikenal dengan model kendaraan komersialnya, dan unit Elf adalah truk terlarisnya.
Berdasarkan kontrak, LGES akan memasok baterai ke Isuzu Motors selama empat tahun, dan pengiriman akan mulai pada tahun depan. Truk Elf diharapkan dilengkapi dengan baterai silinder LGES.
Baca Juga
Kedua pihak juga telah sepakat untuk bekerja sama dalam mendorong elektrifikasi untuk model truk yang terakhir.
“Di segmen truk EV 1 ton, perusahaan China dengan cepat mendapatkan tempat di Jepang. Isuzu bergandengan tangan dengan LG untuk memperluas kehadirannya di pasar truk EV 2 ton dan 3 ton,” kata seorang pejabat perusahaan.
Korea Economic Daily melaporkan bahwa nilai yang diberikan untuk kesepakatan tersebut, yaitu US$765 juta, hanyalah perkiraan, dan nilai pastinya belum diungkapkan kepada publik hingga saat ini.
Kerja sama ini menjadi investasi pertama Isuzu Motors dalam proyek elektrifikasi karena perusahaan belum membuat truk listrik, dengan demikian, model Elf listrik akan menjadi kendaraan listrik yang pertama bagi perusahaan.
LGES menempati posisi kedua produsen baterai di dunia setelah CATL dengan kapasitas terpasang 60,2 GWh. Perusahaan asal Korea Selatan ini menyumbang 15,9 persen baterai EV global.