Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa produsen industri otomotif mulai meluncurkan truk baru dengan standar emisi Euro 4. Mereka didorong untuk meningkatkan komponen lokal atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan ekspor.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan bahwa dengan meningkatnya TKDN, komponen-komponen tersebut bisa menjadi berbagai varian dari proses produksi truk di Tanah Air.
“Jadi kita mendorong terus. Artinya, nilai tambah ada di Indonesia,” katanya saat ditemui.
Dimulai dari situ, Taufiek menjelaskan bahwa harapannya Indonesia bisa menjadi hub industri truk Euro 4 di Asean.
Dengan begitu, industri Tanah Air mampu mendukung kebutuhan negara tetangga. “Kita juga mendorong pelaku industri untuk ekspor karena negara lain juga menerapkan green [kendaraan diesel ramah lingkungan]. Itu bisa inline dengan apa yang dibuat di Indonesia,” jelasnya.
Secara bertahap, Taufiek menjelaskan bahwa pemerintah akan mengikuti tren global terkait kendaraan ramah lingkungan.
Baca Juga
Pemerintah pun bakal menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Dampaknya, tenaga kerja akan terampil dan produk industri kecil menengah bisa terserap.
“Yang penting buat kita adalah kita bisa menjadi sentral. Untuk jenis-jenis kendaraan seperti ini, kita bisa memulai menjadi hub dari pasar Asean. Kita terunggul di Asean, baru Asia, lalu internasional,” terangnya.
Khusus kendaraan roda empat atau lebih bermesin diesel, pemerintah mulai menerapkan standar emisi Euro 4 pada April. Setidaknya beberapa perusahaan telah mengeluarkan produk dengan ketetapan tersebut.
Yang terbaru dan diluncurkan hari ini adalah Mercedes-Benz Axor Euro 4. Produk tersebut menjadi kendaraan pertama dari merek Eropa yang mengenalkan truk dengan standar Euro 4.
