Bisnis.com, TANGERANG SELATAN – Kementerian Perindustrian meyakini peralihan kendaraan dari Euro 2 ke Euro 4 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kebijakan ini juga memberi berbagai keuntungan bagi negara.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan keuntungan itu mulai dari menurunkan beban emisi dan polusi udara, meningkatkan performa kendaraan, hingga meningkatkan peluang ekspor bagi industri otomotif nasional.
“Industri otomotif merupakan kontributor utama terhadap PDB [produk domestik bruto] industri alat angkutan. Pada triwulan I/2022, kinerja industri alat angkutan mengalami pertumbuhan paling tinggi dengan capaian sebesar 14,2 persen year on year [dibandingkan periode yang sama tahun lalu],” katanya di Tangerang Selatan, Selasa (7/6/2022).
Taufiek menjelaskan saat ini industri otomotif Indonesia didukung oleh 21 perusahaan kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Mereka memiliki total kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun.
Industri tersebut telah memberikan kontribusi besar terhadap devisa. Salah satunya dengan total investasi mencapai Rp71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun.
“Selain itu, multiplier effect dari aktivitas industri otomotif telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” jelasnya.
Khusus kendaraan roda empat atau lebih, pemerintah mulai menerapkan standar emisi Euro 4 pada April. Setidaknya beberapa perusahaan telah mengeluarkan produk dengan ketetapan tersebut.
Yang terbaru dan diluncurkan hari ini adalah Mercedes-Benz Axor Euro 4. Produk tersebut menjadi kendaraan pertama dari merek Eropa yang mengenalkan truk dengan standar Euro 4.