Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Motor Corporation memulai kembali produksi pabriknya di Changchun, China setelah lebih dari sebulan menghentikan produksi dikarenakan adanya pembatasan Covid-19.
Dilansir dari Hindustan Times Auto, produksi secara bertahap dilanjutkan pada Minggu (2/5/2022) dan produksi normal dijadwalkan mulai pada besok Kamis (4/5/2022) di pabrik pembuat SUV RAV4 di provinsi Jilin di timur laut China. Hal ini diungkapkan oleh Juru bicara Toyota Shiori Hashimoto .
Adapun ketika ditanya terkait berapa banyak unit produksi yang terkena dampak atas penghentian produksi ini, pihak Toyota enggan menjawab.
Sebelumnya pemerintah kota Changchun menyatakan pembatasan tersebut bertujuan untuk membendung penyebaran Covid 19 di China, pembatasan ini juga mengganggu beberapa operasi bisnis sejak Maret.
Pada Minggu, pemerintah Changchun mulai membiarkan produksi pabrik dan kehidupan masyarakat kembali normal.
Penghentian produksi ini juga melanjutkan kekurangan rantaian pasokan komponen mobil yang sudah mulai krisis sejak invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini menjadikan makin panjangnya kekurangan bahan komponen dan penundaan pengiriman.
Baca Juga
Mengingat skala produksi Toyota sebagai pembuat mobil nomor satu di dunia pada 2021, penghentian produksi di Changchun diperkirakan tidak akan mengurangi total output tahun 2022.
Toyota pun berhasil melampaui target penjualan untuk tahun fiskal hingga Maret 2022 sebanyak 9,51 juta unit. Capaian ini menjadi kedua tertinggi selama produksi Toyota
Sebagai informasi bukan hanya Toyota yang mulai produksi kembali Changchun, produsen mobil asal Jerman Volkswagen AG dan beberapa produsen sudah memulai kembali produksinya.